KOMPAS.com - TBC otak adalah penyakit infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang lapisan pelindung dan jaringan otak.
Salah satu kekhawatiran ketika orang terdekat mengidap penyakit yang juga dikenal dengan meningitis TB ini yakni, apakah TBC otak bisa menular?
Kekhawatiran ini beralasan. Pasalnya, TBC otak bisa menyebabkan infeksi berat yang berdampak fatal. Untuk mengenal lebih dekat penyakit ini, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: 9 Gejala TBC Otak, Termasuk Sering Sakit Kepala
Dilansir dari Meningitis.org, penyakit TBC otak kemungkinan bisa menular apabila hasil pemeriksaan dahak penderita mengandung kuman penyebab TBC atau bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Menurut Kementerian Kesehatan, ada sekitar 30 sampai 50 persen penderita TBC otak yang juga memiliki TBC paru, sehingga hasil tes dahaknya kemungkinan besar mengandung kuman TBC.
Untuk itu, orang yang hidup serumah dengan penderita TBC biasanya turut diberikan obat dan vaksinasi TBC untuk mencegah tertular dan terinfeksi penyakit ini.
Baca juga: Apakah TBC Kelenjar Menular?
Dikutip dari laman resmi RSUP Persahabatan, bakteri penyebab TBC bisa masuk ke tubuh lewat percikan ludah (droplet) dari penderita TBC.
Percikan ludah ini tanpa sengaja bisa terhirup orang lain ketika penderita TBC batuk, bersin, bicara, atau tertawa tanpa masker.
Setelah masuk ke tubuh, bakteri penyebab TBC akan memperbanyak diri di dalam paru-paru, menembus pembuluh darah, dan menyebar ke berbagai bagian tubuh.
Ketika bakteri penyebab TBC menembus lapisan otak (meningen) dan jaringan otak, tuberkel atau benjolan kecil yang keras akan terbentuk ketika sistem kekebalan membangun pelindung yang mengelilingi bakteri TBC otak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.