Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2022, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sifilis terjadi dalam beberapa bertahap, dan gejalanya bervariasi pada setiap tahap. Tahap pertama melibatkan luka tanpa rasa sakit pada alat kelamin (bisa berbentuk benjolan seperti jerawat), dubur, atau mulut.

Setelah sakit awal sembuh, tahap kedua ditandai dengan ruam. Kemudian, tidak ada gejala sampai tahap akhir yang mungkin terjadi beberapa tahun kemudian. Tahap akhir ini dapat mengakibatkan kerusakan otak, saraf, mata, atau jantung.

7. Moluskum kontagiosum

Infeksi kulit karena virus yang menimbulkan benjolan bulat dan keras seperti jerawat disebut dengan moluskum kontagiosum.

Infeksi menular seksual ini menyebar melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi.

Benjolan akibat moluskum kontagiosum umumnya tidak nyeri, namun bisa menimbulkan rasa gatal sehingga Anda ingin menggaruk. Padahal, benjolan yang digaruk dapat menyebarkan infeksi ke kulit di sekitarnya

8. Herpes genital

Penyebab menular seksual lainnya yang bisa membuat penis berjerawat adalah herpes genital.

Selain timbul jerawat di batang penis, gejala lainnya dari penyakit kelamin ini adalah luka seperti lepuhan yang gatal dan bisa menyebar ke anus.

Baca juga: Bisakah Metode Cabut Penis Cegah Kehamilan dan Infeksi Menular Seksual?

Kapan harus ke dokter?

Apabila Anda menemui jerawat di penis, usahakan untuk tidak menyentuh atau memencet benjolan tersebut.

Sentuhan fisik akan membuat jerawat di area genital semakin memburuk. Lalu, jika Anda memencet jerawat, bakteri akan menyebar di area penis lainnya.

Sementara itu, untuk mengobati jerawat di penis, para pria tidak boleh asal mengoles atau membubuhkan obat-obatan jerawat pada umumnya.

Pasalnya, kulit kelamin lebih sensitif ketimbang wajah, sehingga lebih mudah mengalami iritasi.

Kemudian, bila jerawat di penis tak kunjung kempis dalam 1 minggu, segera kunjungi dokter untuk mendapat perawatan terbaik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com