KOMPAS.com - Beberapa pasangan yang melakukan hubungan seksual mungkin pernah melakukan metode cabut penis sebelum ejakulasi demi mencegah kehamilan. Cara ini lazim dikenal dengan istilah sengama terputus.
Sebagaimana diketahui, kehamilan dapat dikontrol dengan beberapa cara seperti menggunakan kondom atau alat kontrasepsi khusus (KB).
Namun, ada beberapa pasangan yang melakukan hubungan seksual tanpa kondom atau alat kontrol kehamilan lainnya.
Baca juga: Tingkatkan Gairah Seksual dengan Makanan, Torpedo Kambing hingga Tomat
Sebagian dari pasangan ini justru memilih metode cabut penis sebelum ejakulasi.
Mencabut atau menarik penis saat berhubungan seksual dalam bahasa medis disebut dengan coitus interruptus.
Metode ini dilakukan dengan mencabut atau melepas penis dan menjauhkannya dari vagina sebelum air mani atau sperma tumpah.
Bagi sebagian orang, coitus interruptus mungkin dapat mencegah kehamilan. Alasan mengapa banyak orang tetap mengandalkan metode ini karena gratis dan tidak menyebabkan perubahan hormonal.
Metode ini bisa bekerja ketika pria sudah paham betul kapan ejakulasi. Selain itu, coitus interruptus bisa menunjukkan manfaatnya ketika pasangan berhubungan seksual di luar masa subur.
Namun, metode ini ternyata tidak sepenuhnya efektif.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), metode cabut penis memiliki tingkat kegagalan sekitar 22 persen.
Baca juga: Gejala Klamidia, Infeksi Menular Seksual yang Suka Muncul Diam-diam
Metode cabut penis bisa gagal mencegah kehamilan karena sebelum ejakulasi, seorang pria bisa saja sudah mengeluarkan sperma.
Sperma tersebut bisa saja keluar sebelum ejakulasi melalui cairan pelumas.
Selain itu, ada beberapa yang bisa mengakibatkan kegagalan metode coitus interruptus, yaitu:
Selain tidak sepenuhnya efektif dalam mencegah atau menunda kehamilan, metode cabut penis juga tidak mencegah seseorang terkena infeksi menular seksual.
Orang yang melakukan hubungan seksual dengan metode cabut penis tetap dapat tertular berbagai penyakit menular seksual.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa infeksi menular seksual yang dapat menulari seseorang:
Baca juga: 5 Olahraga Ringan untuk Tingkatkan Performa Seks
Sementara itu, beberapa kiat yang dapat mencegah infeksi menular seksual, antara lain: