Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2022, 12:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah merasa kembung atau mengalami diare setelah minum susu atau mengonsumsi produk olahan susu tertentu?

Jika iya, mungkin mengalami masalah pencernaan tertentu, seperti sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS), alergi susu, atau intoleransi laktosa.

Melansir Healthline, ketiga masalah pencernaan tersebut memiliki gejala yang hampir sama dan melibatkan konsumsi susu atau produksi olahan susu.

Kemudian, apa itu intoleransi laktosa? Apa bedanya dengan masalah pencernaan lainnya?

Baca juga: Apa Beda Gejala Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu?


Apa itu intoleransi laktosa?

Laktosa merupakan gula yang terkandung di dalam susu dan produk olahan susu.

Menurut Healthline, intoleransi laktosa adalah keadaan di mana seseorang tidak bisa mencerna laktosa yang terkandung di dalam susu atau produk olahan susu tersebut.

Padahal umumnya, tubuh memproduksi enzim laktase di dalam usus halus yang berguna untuk memecah molekul dari laktosa.

Seseorang yang memiliki intoleransi laktosa ini tidak memiliki cukup enzim laktase di dalam tubuh sehingga tidak bisa secara efektif memecah laktosa.

WebMD menambahkan bahwa seseorang yang bisa memproduksi enzim laktase ini dalam jumlah sangat sedikit, tetap bisa mencerna susu dengan baik.

Sebaliknya, seseorang yang bisa memproduksi enzim laktase dalam jumlah yang sangat sedikit dan menderita intoleransi laktosa, akan merasakan gejala ketika mengonsumsi susu atau produk dari susu.

Meskipun intoleransi laktosa memiliki gejala mirip dengan IBS dan alergi susu, namun ternyata ketiganya berbeda.

Menurut Healthline, gejala dari IBS akan muncul tidak hanya karena konsumsi susu atau produk dari susu.

Sedangkan alergi susu merupakan jenis alergi yang merupakan respon tubuh terhadap protein yang terkandung di dalam susu.

Tidak hanya itu saja, Healthline menambahkan bahwa meskipun alergi susu dan intoleransi laktosa memiliki gejala yang hampir mirip, namun alergi susu bisa menyebabkan gejala yang lebih parah.

Baca juga: Tanda-Tanda Intoleransi Laktosa yang Harus Diwaspadai

Gejala intoleransi laktosa

Gejala intoleransi laktosa sebenarnya berbeda-beda tergantung dari toleransi masing-masing individu terhadap laktosa.

Meskipun begitu, Healthline menyebutkan bahwa gejala intoleransi laktosa akan muncul biasanya 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsi susu atau produk olahan susu.

Kemudian, gejala tersebut akan langsung hilang ketika sudah dikeluarkan dari tubuh, atau sekitar 48 jam.

Intoleransi laktosa tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, namun bisa membuat seseorang merasa perutnya tidak nyaman.

Beberapa orang memiliki gejala yang ringan, namun ada juga yang mengalami gejala yang lebih serius.

Namun umumnya, ada beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita intoleransi laktosa, seperti yang disebutkan oleh Healthline berikut.

  • Perut kembung terjadi karena air dan udara terjebak di dalam usus. Biasanya rasa kembung yang dirasakan di sekitar pusar.
  • Mual bisa dirasakan dalam dua jam setelah mengonsumsi susu atau produk olahan susu.
  • Diare terjadi ketika fermentasi laktosa tidak bisa dicerna di dalam usus sehingga menyebabkan retensi usus yang merupakan kelebihan cairan di dalam tubuh.
  • Buang angin terjadi ketika fermentasi laktosa terjadi di dalam usus dan menumpuk hidrogen, metana, dan karbon dioksida.
  • Rasa nyeri di bagian perut sangat umum dirasakan oleh penderita intoleransi laktosa. Rasa nyeri biasanya disebabkan oleh terjebaknya udara di dalam dinding usus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com