KOMPAS.com - Anda yang sedang melakukan program diet pasti pernah mendengar tentang metode hitung kalori.
Kalori di dalam makanan sendiri didefinisikan oleh Food Revolution Network sebagai satuan unit energi yang terkandung di dalam makanan.
Healthline menambahkan bahwa kalori dibutuhkan oleh tubuh sebagai energi yang akan digunakan untuk kegiatan sehari-hari, termasuk bernafas, berpikir, hingga menjaga denyut jantung.
Metode hitung kalori merupakan salah satu metode yang dipercaya bisa menurunkan berat badan secara signifikan.
Baca juga: 5 Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Per Hari
Melansir Healthline, metode hitung kalori ini akan membantu dalam membatasi asupan makanan yang masuk sehingga bisa mencegah kenaikan atau penurunan berat badan.
Sayangnya, metode hitung kalori tidak mudah untuk dilakukan karena masing-masing makanan memiliki nilai kalori yang berbeda dan masing-masing individu memiliki kebutuhan kalori yang berbeda.
Meskipun sudah dipercaya bisa membantu dalam menurunkan berat badan, beberapa orang masih meragukan keampuhan metode hitung kalori ini.
Melansir Healthline, sudah ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa orang-orang yang mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar per harinya mengalami kenaikan berat badan.
Salah satu penelitian dari Inggris pada Jurnal Obesity Reviews di tahun 2014 sudah membuktikan manfaat dari menghitung kalori untuk menurunkan berat badan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode hitung kalori yang digunakan berhasil mengurangi berat badan hingga sebanyak 7 kg pada partisipan penelitian ini.
Dengan kata lain, metode hitung kalori memberikan panduan bagi Anda untuk memperhatikan apa yang dikonsumsi sehingga bisa mengurangi asupan kalori per hari dan menurunkan berat badan dengan lebih baik.
Baca juga: 3 Cara Mencapai Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan
Untuk bisa menghitung kalori, Anda perlu tahu terlebih dahulu seberapa besar jumlah kalori yang dibutuhkan per hari.
Healthline menjelaskan bahwa jumlah kalori yang dibutuhkan akan bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis kelamin, umur, berat badan, dan aktivitas yang dilakukan.
Healthline juga menambahkan bahwa Anda yang ingin menurunkan berat badan perlu membatasi konsumsi makanan dengan cara melakuan defisit kalori.
Defisit kalori sendiri bisa dicapai ketika Anda makan dengan dengan jumlah kalori yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan yang dibakar oleh tubuh.
Kemudian, Anda perlu mengetahui besarnya kalori dari setiap makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.
Namun jangan khawatir, Very Well Fit menjelaskan bahwa sudah ada banyak aplikasi atau jurnal makanan yang bisa digunakan untuk membantu dalam menghitung kalori.
Melansir Healthline, menakar porsi makanan atau minuman yang Anda konsumsi untuk dimasukkan di dalam aplikasi tersebut akan cukup sulit dan perbedaan angka bisa terjadi.
Healthline menekankan bahwa Anda perlu berhati-hati ketika memasukkan data makanan yang tinggi lemak dan gula karena bisa memberikan hasil hitung yang berbeda.
Untuk itu, penggunaan timbangan atau metode pengukuran lainnya disarankan jika Anda ingin memiliki hasil yang lebih akurat untuk membantu dalam menghitung kalori.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.