Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Kesehatan untuk Penderita Penyakit Lupus

Kompas.com - 28/10/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penderita penyakit lupus memerlukan perawatan kesehatan khusus seumur hidupnya.

Lupus merupakan penyakit autoimun yang tidak ada obatnya.

Penyakit ini membuat sistem imunitas tubuh menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat hingga menyebabkan peradangan.

Mengutip Lupus Research, penyakit ini memiliki julukan "penyakit dengan 1.000 wajah".

Sebab, penyakit lupus bisa memengaruhi setiap orang secara berbeda dengan gejala yang terkadang sulit dideteksi.

Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Lupus Kulit yang Perlu Diketahui

Cara mengobati penyakit ini secara efektif juga sangat menantang, membutuhkan perawatan kesehatan jangka panjang.

Pengobatan yang ada tujuannya untuk:

  • Mencegah atau mengobati gejala yang meningkat (flare up)
  • Mencegah atau mengurangi kerusakan organ dan sendi
  • Mengurangi pembengkakan dan rasa sakit
  • Membantu sistem kekebalan tubuh
  • Menyeimbangkan hormon

Mengutip Summa Health, banyak penderita penyakit lupus dapat meminimalkan flare up, mengurangi beban penyakit, dan menjalani hidup yang berkualitas dengan mengikuti rencana perawatan mereka dan merawat diri mereka sendiri.

Faktanya, hampir 90 persen penderita penyakit lupus hidup dengan harapan hidup normal.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Lupus Kulit yang Perlu Diperhatikan


Bagaimana caranya? Berikut tips kesehatan untuk penderita penyakit lupus:

1. Pahami kondisi Anda

Mengutip Summa Health, tips kesehatan pertama untuk menjalani hidup dengan penyakit lupus adalah memiliki berbagai macam pengetahuan tentang penyakit ini.

Anda perlu mengedukasi diri tentang lupus, pemicu gejala, dan perawatan kesehatan umum yang cocok untuk kondisi Anda.

Bagi kebanyakan penderita penyakit lupus, pemicu gejala meliputi:

  • Paparan sinar matahari
  • Stres
  • Kelelahan
  • Infeksi
  • Depresi postpartum (depresi setelah melahirkan)

Tanda-tanda peringatan flare penyakit lupus meliputi:

  • Nyeri
  • Ruam
  • Demam
  • Sakit kepala

Semuanya terjadi dengan lebih parah.

Semakin banyak Anda mengetahui tentang lupus, semakin Anda dapat merawat diri dan mengelola gejala dengan lebih baik.

Setelah itu, perlu memberi tahu orang yang Anda cintai untuk dapat memahami dan mendukung perjuangan Anda.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Lupus?

2. Ikuti petunjuk pengobatan dan pemeriksaan dokter

Mengutip Health, penderita penyakit lupus memiliki peningkatan kematian sekitar 3 kali lipat dari orang normal.

Mengikuti petunjuk pengobatan dan rutin konsultasi dokter sangat penting untuk mengendalikan dan meminimalkan efek samping lupus yang Anda alami.

Kebanyakan penderita penyakit lupus memiliki harapan hidup lebih panjang, jika mengkonsumsi obat sesuai resep dokter dan mencari perawatan kesehatan lanjutan ketika muncul gejala baru.

Mengutip Lupus Research, obat-obatan untuk penderita penyakit lupus bisa meliputi:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): mengurangi peradangan, sering digunakan untuk mengobati penderita penyakit lupus dengan nyeri sendi atau dada, demam, dan pembengkakan.
  • Antimalaria: bisa untuk mengobati kelelahan, nyeri sendi, ruam kulit dan radang paru-paru dari penderita penyakit lupus.
  • Kortikosteroid: keluarga obat yang berhubungan dengan kortisol, hormon anti-inflamasi alami. Ini obat yang cepat menekan peradangan.
  • Imunosupresif: obat yang menahan sistem kekebalan yang terlalu aktif dengan menghalangi produksi sel-sel kekebalan, jika ginjal atau sistem saraf pusat Anda terkena lupus.
  • Inhibitor spesifik B-limfosit stimulator (BLyS): penghambat protein B-limfosit stimulator (BLyS), untuk pasien lupus yang menerima terapi standar lainnya. Obat ini dapat mengurangi jumlah sel B abnormal yang dianggap sebagai masalah pada lupus.
  • Voclosporin: membantu mengendalikan lupus nephritis dan melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut tanpa steroid dosis tinggi.
  • Antibodi reseptor interferon tipe I: untuk orang dewasa dengan lupus eritematosus sistemik sedang hingga berat (SLE).

Baca juga: 6 Tips Konsumsi Antidepresan untuk Menurunkan Gejala Depresi

3. Tetap aktif bergerak

Mengutip Health, ada hubungan antara aktif bergerak dan penyakit lupus.

Tetap aktif dapat membantu penderita penyakit lupus untuk meningkatkan mood, kesehatan jantung, kekuatan tulang, serta mengurangi kelelahan.

Olahraga juga dapat meningkatkan jangkauan gerak, mengurangi kekakuan, dan meredakan peradangan sendi.

Anda mungkin bisa bertanya kepada dokter apakah beberapa jenis layanan rehabilitasi (seperti terapi fisik) dapat membantu Anda mengelola gejalanya.

Sebab, lupus memengaruhi setiap orang secara berbeda, ahli terapi fisik dapat merancang program yang unik untuk kebutuhan Anda.

4. Penuhi kebutuhan tidur

Mengutip Summa Health, penderita penyakit lupus yang kurang tidur berkualitas dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, sehingga akan memperburuk gejala nyeri, kelelahan, dan depresi.

Kelelahan adalah salah satu gejala lupus yang paling mengganggu.

Pastikan Anda mendapatkan 7-9 jam tidur yang direkomendasikan setiap malam untuk menjaga energi Anda tetap terjaga.

Baca juga: Tips Diet untuk Mengontrol Hipertensi

5. Perhatikan kesehatan mental, emosional, dan sosial Anda

Mengutip Health, gejala penyakit lupus tidak hanya menguras fisik, tetapi memiliki konsekuensi mental dan emosional yang luas.

Studi menunjukkan bahwa 25 persen penderita penyakit lupus mengalami depresi berat dan 37 persen mengalami kecemasan.

Itulah mengapa tips kesehatan untuk penderita penyakit lupus juga harus mencakup cara-cara untuk menangani psikologi mereka.

Citra tubuh merupakan masalah penting bagi penderita penyakit lupus.

Rambut rontok, perubahan kulit, dan penambahan berat badan adalah kekhawatiran yang dihadapi kebanyakan orang dengan penyakit ini.

Selain itu, citra tubuh yang buruk dapat mengganggu kehidupan sosial seseorang, yang dapat menyebabkan depresi dan gangguan mood yang memburuk.

Hidup dengan penyakit lupus juga dapat meregangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan teman.

Banyak dari mereka takut menjadi beban bagi orang lain atau khawatir tidak akan diterima.

Sangat penting bagi keluarga serta teman-teman membantu menguatkan psikologi mereka.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau