Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Vaksin Covid-19 untuk Atasi Subvarian Omicron XBB

Kompas.com - 08/11/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Menurut survei serologi SARS-CoV-2 di Indonesia pada Desember 2021 dan Juli 2022 oleh Kementerian Kesehatan RI dan Tim Pandemi FKMUI, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan proporsi antibodi terhadap Covid-19 berkat vaksin.

Antibodi Covid-19 penduduk Indonesia pada Juli 2022 sebesar 98,5, meningkat dari 87,8 pada Desember 2021.

Kadar antibodi Covid-19 peduduk Indonesia juga meningkat pada Juli 2022.

"Pada Juli 2022, kadar antibodi atau median (titik tengah) Covid-19 yang dimiliki penduduk Indonesia jauh lebih tinggi 5 kali lipat," sebut dr. Iwan.

Kadar antibodi Covid-19 masyarakat meningkat sesuai dengan jumlah dosis vaksin yang didapat.

  • Kadar antibodi Covid-19 dari yang belum vaksin: 963,4 U/ml
  • Kadar antibodi Covid-19 dari vaksin dosis I: 1682,0 U/ml
  • Kadar antibodi Covid-19 dari vaksin dosis II: 1852,0 U/ml
  • Kadar antibodi Covid-19 daru vaksin dosis III atau booster: 4496,0 U/ml

Baca juga: 10 Gejala Omicron XBB yang Perlu Diwaspadai

Apakah vaksin Covid-19 booster sudah cukup?

"Karena XBB masih varian Omicron, vaksin Covid-19 booster itu cukup untuk mencegah terjadinya keparahan penyakit dan kematian," ungkap dr. Iwan.

Dr. Iwan bersama Tim Pandemi FKMUI menganalisis 1.792.360 kasus Covid-19 di Indonesia dari 1 Januari hingga 30 Juni 2022, tentang risiko kematian.

Berikut risiko kematian berdasarkan pembagian kelompok vaksin Covid-19, menurut hasil analisis tersebut:

  • Risiko kematian 2,8 persen atau berisiko meninggal 28 kali untuk orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster.
  • Risiko kematian 1,5 persen atau berisiko meninggal 15 kali untuk orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis I, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster.
  • Risiko kematian 0,6 persen atau berisiko meninggal 6 kali untuk orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis II, dibandingkan orang yang sudah mendapatkan vaksin booster.
  • Risiko kematian 0,1 persen (terendah) untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Selesai, Vaksin dan Prokes Diperlukan

Tim Pandemi FKMUI juga menganalisis 168.956 kasus Covid-19 pada lansia di Indonesia pada 1 Januari hingga 30 Juni 2022.

Hasilnya berdasarkan pembagian kelompok vaksin Covid-19 sebagai berikut:

  • Risiko kematian 9,3 persen atau berisiko meninggal 23 kali untuk lansia yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster.
  • Risiko kematian 5,6 persen atau berisiko meninggal 14 kali untuk lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis I, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster.
  • Risiko kematian 4,2 persen atau berisiko meninggal 11 kali untuk lansia yang mendapatkan vaksin Covid-19 dosis II, dibandingkan lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster.
  • Risiko kematian 0,4 persen (terendah) untuk lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Baca juga: Antibodi Covid-19 Penduduk Indonesia Meningkat, Vaksin Jadi Faktor

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com