Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2022, 16:13 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali secara epidemiologi.

Menurut data terakhir Kementerian Kesehatan pada 6 November 2022, terjadi peningkatan kasus Covid-19 sebesar 4.245 dalam sepekan terakhir.

Penyebab peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia ini salah satu dugaannya adalah muncul subvarian Omicron baru, seperti XBB, BA.2.75, dan lainnya.

Namun, peningkatan kasus tersebut jauh lebih rendah dari pada saat varian Delta dan Omicron awal merebak.

Peningkatan kasus terjadi saat tren tes Covid-19 semakin rendah. Sepekan terakhir, statistik orang periksa Covid-19 di Indoensia sebanyak 26.917.

Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19

"Artinya, saat tren peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi, masih ada kasus lainnya yang bisa lebih banyak dari pada yang dilaporkan sekitar 4 ribuan," kata dr. Iwan Ariawan, Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia dalam Media Briefing pada Senin (7/11/2022).

Sementara itu, angka reproduksi efektif Indonesia adalah 1,04. Reproduksi efektif (Rt) menunjukkan jumlah kasus baru Covid-19 yang tertular dari satu kasus terinfeksi pada populasi.

"Artinya, setiap ada 1 kasus Covid-19, secara rata-rata akan menularkan 1,04 orang. Jadi, yang ditularkan lebih banyak dari 1. Artinya. Kasus ini akan terus bertambah," terang dr. Iwan.

Dari perhitungan statistik tersebut, dr. Iwan berkata, "Pandemi Covid-19 di Indonesia belum terkendali karena kasusnya naik, belum mengalami tren turun, atau tetap."

Baca juga: Kenali Subvarian Omicron XBB yang Telah Masuk Indonesia


Bagaimana masyarakat Indonesia harus menghadapi pandemi Covid-19 yang masih eksis?

Dr. Iwan mengatakan masa kedaruratan Covid-19 belum selesai, artinya, vaksin, dan protokol kesehatan masih diperlukan.

Vaksin telah terbukti dapat meningkatkan antibodi tubuh terhadap serangan infeksi Covid-19. Meski, antibodi masyarakat juga dapat meningkat karena faktor pernah terinfeksi.

"Kadar antibodi masyarakat Indonesia pada Juli 2022 lebih tinggi 5 kali lipat dari pada Desember 2021,"

Menurut data survei serologi SARS-CoV-2 di Indonesia pada Desember 2021 dan Juli 2022 oleh Kementerian Kesehatan dan Tim Pandemi FKMUI, semakin lengkap dosis vaksinasi, semakin tinggi kadar antibodi tubuh.

Baca juga: Covid-19 Omicron XBB, Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan Ahli…

Kadar antibodi orang belum vaksin 963,4 U/ml. Jika sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sebagai berikut:

  • Dosis I: 1.682 U/ml
  • Dosis II: 1.852 U/ml
  • Booster: 4.496 U/ml

"Kadar antibodi paling banyak, jika melakukan booster dengan kenaikan 2 kali lipat dari pada dosis II," ujar dr. Iwan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com