Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Mengakibatkan Katarak? Ini Kemungkinannya...

Kompas.com - 27/05/2024, 07:56 WIB
Rini Agustin,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.

Namun, kondisi ini seiring waktu mengganggu penglihatan dan membuat Anda merasa seperti melihat jendela berkabut.

Sehingga, itu akan membuat Anda sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari.

Penyakit mata ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penyebab katarak, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Katarak yang Harus Diketahui

Apa yang mengakibatkan katarak?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, katarak adalah kondisi di mana lensa mata yang biasanya jernih menjadi keruh atau buram.

Lensa mata yang keruh ini menghalangi cahaya masuk ke mata dan mengganggu penglihatan.

Ada banyak faktor penyebab terjadinya katarak, diantaranya adalah:

  • Penuaan

Dikutip dari National Eye Institute NIH, penyebab katarak yang paling umum ditemui adalah efek penuaan yang mengakibatkan perubahan pada jaringan mata.

Saat masih muda, lensa mata masih jernih. Masuk pada usia sekitar 40 tahun, protein di lensa mata mulai rusak dan menggumpal.

Gumpalan ini kemudian membuat area keruh pada lensa mata yang dikenal sebagai katarak. Seiring waktu, katarak semakin parah.

Setelah katarak berkembang, perubahan pada penglihatan Anda akan bersifat permanen, kecuali Anda menjalani operasi untuk memperbaikinya.

Kebanyakan orang mengembangkan katarak yang berkaitan dengan usia dimulai sekitar usia 40 tahun.

Namun, gejala katarak biasanya tidak disadari sampai usia 60 tahun atau lebih. Pada usia 60 tahun, lensa mata pada kebanyakan orang sudah benar-benar keruh.

Baca juga: Ketahui Penyebab Katarak yang Bisa Berdampak Kebutaan

  • Penyakit

Dilansir dari Cleveland Clinic, beberapa penyakit, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan tiroid, dapat meningkatkan risiko katarak.

Utamanya penderita diabetes, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami katarak.

Hal ini terkait dengan kadar gula darah yang tinggi yang dapat merusak lensa mata dan mempercepat penuaan pada bagian tersebut.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu, seperti asma atau arthritis, juga dapat meningkatkan risiko katarak.

  • Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko Anda menderita katarak.

Merokok bisa mengurangi aliran darah ke mata dan meningkatkan penyerapan zat beracun pada mata.

Kedua hal ini dapat memicu terjadinya penyakit mata, termasuk katarak.

Baca juga: Gejala Katarak yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

  • Radiasi

Terpapar radiasi, seperti radiasi ion, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Misalnya, terjadi pada pasien yang menjalani terapi radiasi pada kepala atau leher.

Selain itu, radiasi ultraviolet dari sinar matahari juga dapat merusak lensa mata dan meningkatkan risiko katarak.

  • Trauma fisik

Katarak juga dapat terjadi akibat cedera yang terjadi pada area sekitar mata, misalnya karena benturan, tusukan, atau kecelakaan pada mata.

Katarak jenis ini biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah cedera atau bahkan berbulan-bulan dan bertahun-tahun.

Pada kasus ini, pembentukan katarak yang cepat biasanya terjadi karena kerusakan kapsul yang menyelubungi lensa mata.

Jika kapsul ini rusak, bagian dalam lensa mata dapat mengalami pembengkakan dan berubah menjadi keruh.

Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Berisiko Alami Katarak, Kenapa Bisa?

  • Bawaan sejak lahir

Katarak kongenital atau katarak bawaan lahir adalah katarak yang terbentuk sebelum kelahiran atau selama 1 tahun pertama kehidupan bayi.

Umumnya, bayi dengan katarak tidak dapat melihat dengan normal dan memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan matanya dengan benar.

Katarak kongenital dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kelahiran prematur, riwayat keluarga dengan katarak kongenital, dan infeksi yang diderita ibu selama masa kehamilan atau saat persalinan.

  • Paparan sinar matahari langsung dan polusi lingkungan

Paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan oksidasi pada lensa mata dan memicu terbentuknya katarak.

Paparan polusi lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak. Polutan di udara dapat merusak lensa mata dan mengakibatkan katarak.

Kebanyakan penyebab katarak bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengatur polaa makan, memperbanyak konsumsi antioksidan dan asam lemak omega 3, berolahraga secara rutin, serta tidak merokok. 

Anda juga bisa mencegah katarak sekaligus dengan menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari diabetes.

Jika sudah memiliki diabetes, konsumsilah obat-obatan yang diberikan dan pantau gula darah Anda secara teratur.

Selain itu, usahakan untuk mengenakan kacamata hitam atau topi, jika Anda sedang berada di bawah sinar matahari langsung.

Jika Anda mengalami gejala katarak, seperti penglihatan kabur, sensitif terhadap cahaya, atau pandangan seperti melihat asap, segeralah konsultasikan ke dokter untuk menentukan penyebab katarak yang Anda alami dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Angka Kebutaan Akibat Katarak Tinggi di Pasuruan, Ini Kata Dokter...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau