KOMPAS.com - Hal yang normal jika Anda mendambakan segelas air saat cuaca panas atau setelah mengonsumsi makanan pedas.
Namun jika Anda merasa sangat haus tanpa sebab yang jelas, hal itu bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.
Menurut pakar kedokteran keluarga Matthew Goldman, haus adalah cara tubuh Anda memberi tahu Anda bahwa kadar cairan Anda tidak seimbang.
Tubuh kita terdiri dari banyak sel kecil. Setiap sel membutuhkan jumlah cairan yang seimbang — baik di dalam maupun di luar — agar berfungsi dengan baik.
"Kurangnya cairan akan mengurangi kemampuan sel untuk melakukan fungsi penting," ucap dia.
Baca juga: Manfaat Pasang Ring Jantung untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner
Ada beberapa hal yang bisa membuat Anda haus berlebiha, di antaranya:
Anda bisa merasa sangat haus karena dehidrasi. Hal ini ditandai oleh beberapa gejala, seperti diare, muntah, dan berkeringat berlebihan.
Dehidrasi bisa terjadi karena cuaca yang terlalu panas sehingga tubuh Anda membutuhkan air agar tidak kepanasan.
Dehidrasi serius dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental.
Untungnya, saat Anda mengalami dehidrasi, tubuh Anda akan memberi tahu Anda untuk mulai minum lebih banyak cairan.
“Anda memiliki reseptor di pembuluh darah dan di sekitar jantung Anda yang mendeteksi volume cairan yang rendah,” kata Goldman.
Ginjal Anda juga melepaskan hormon selama dehidrasi karena aliran darah Anda berkurang.
Minum cairan merangsang reseptor di mulut dan tenggorokan Anda. Reseptor ini memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk mengurangi sensasi haus.
Peningkatan buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan adalah dua tanda awal diabetes tipe 2.
Ini juga bisa menjadi gejala hiperglikemia, suatu kondisi di mana terlalu banyak gula (atau molekul glukosa) dalam darah.
Jika ada banyak gula dalam darah, gula tersebut akan mulai keluar melalui ginjal dan masuk ke urin.
“Pada dasarnya, ini adalah mekanisme pertahanan untuk membantu tubuh melepaskan diri dari gula yang berlebihan,” ucap Goldman.
Saat molekul glukosa yang berlebihan memasuki urin Anda, glukosa menarik air seperti spons.
Akibatnya, Anda menghasilkan lebih banyak urin – dan kemudian buang air kecil lebih banyak.
Saat kita kehilangan cairan berlebih itu, kita bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi juga bisa menjadi tanda kondisi yang dikenal sebagai diabetes insipidus. Ketika Anda menderita diabetes insipidus, Anda tidak dapat menahan air.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Hipertensi pada Lansia secara Alami dan Pakai Obat
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti rasa haus.
Salah satu contoh obat yang bisa meningkatkan rasa haus adalah litium.
Litium bisa menyebabkan keluarnya urin yang berlebihan karena meningkatnya rasa haus.
Seiring waktu, lithium dapat memblokir aktivitas hormon antidiuretik (ADH) di ginjal.
"Itulah yang menyebabkan buang air kecil dan haus yang berlebihan," ucap Goldman.
Sejumlah obat lain — antipsikotik, antidepresan, antikonvulsan, antikolinergik, dan agonis alfa — dapat menyebabkan mulut kering dan karenanya memicu rasa haus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.