Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Buang Air Besar Dapat Mencegah Penyebaran Polio, Kok Bisa?

Kompas.com - 06/12/2022, 07:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan, perilaku buang air besar yang benar dapat mencegah penyebaran infeksi virus polio.

Sebagaimana diketahui, virus polio bisa menyerang saraf dan mengakibatkan terjadinya kelumpuhan permanen, terlebih apabila anak-anak belum menerima imunisasi.

Baca juga: Rekomendasi IDAI Terkait Kasus Polio, Orangtua Perlu Tahu

Mengetahui cara pencegahan polio merupakan hal penting agar anak-anak kita tidak mengalami kelumpuhan atau kondisi fatal lainnya akibat virus tersebut.

Mencegah penyebaran polio dengan mengubah perilaku buang air besar

Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menjelaskan, salah satu cara untuk mencegah penyebaran atau penularan virus polio adalah mengubah perilaku buang air besar.

Dalam hal ini, masyarakat diminta untuk tidak lagi buang air besar sembarangan, seperti di sungai, selokan, atau kali.

"Virus polio itu menyebarnya melalui kotoran atau feses atau BAB. Itu dia keluar dari kebiasaan buang air yang tidak baik atau bukan di jamban," kata Syahril dalam Siaran Sehat, seperti dilansir dari Antara, Senin (5/12/22).

Syahril juga menekankan jamban atau WC adalah hal penting yang harus ada di setiap rumah guna mencegah virus bertebaran di sekitar anak.

Selain perilaku buang air besar, anak-anak tentunya juga harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk menghindari penularan virus polio.

Contoh perilakukan bersih dan sehat meliputi:

  1. rajin mencuci tangan
  2. mandi minimal dua kali sehari
  3. minum air dari sumber bersih yang tidak tercemar septic tank
  4. mengonsumsi makanan yang dicuci bersih dan dimasak dengan benar

Baca juga: Kemenkes Sebut Penularan Polio karena Kebersihan Lingkungan yang Buruk

Gejala polio yang perlu diwaspadai

Gejala polio dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Polio non-paralisis

Umumnya ditunjukkan dengan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.

  • Polio paralisis

Ini merupakan kondisi saat si kecil mengalami sakit kepala, demam, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.

  • Sindrom pasca-polio

Kondisi ketika anak-anak sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.

Jika, orangtua menemukan gejala-gejala polio pada anak, harap segera periksa ke dokter demi mendapat perawatan yang tepat.

Baca juga: 2 Jenis Vaksin Polio dan Cara Pemberiannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau