Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2022, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kucing adalah hewan peliharaan yang menggemaskan yang terkadang suka menggigit ketika sedang bermain atau ketika merasa gemas.

Lantas pertanyaannya, ketika seseorang digigit kucing, apakah berbahaya? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya. 

Baca juga: Mengenal Efek Gigitan Kutu Kucing pada Manusia dan Cara Mengobatinya

Digigit kucing, apakah berbahaya?

Meskipun sering dianggap lucu, gigitan kucing ternyata bisa berbahaya karena menyebabkan beberapa masalah kesehatan.

Dilansir dari Healthline, mulut kucing mengandung banyak bakteri, sehingga Anda berisiko tinggi terkena infeksi karena gigitan kucing.

Ketahui apa saja akibat digigit kucing dan bagaimana cara mengatasinya berikut ini.

Akibat digigit kucing

Dilansir dari Medical News Today, kucing memiliki berbagai patogen di dalam tubuhnya sehingga bisa memicu infeksi ringan hingga yang sangat parah.

Ketika kucing menggigit, bakteri akan masuk ke dalam kulit melalui giginya yang tajam dan bakteri bisa cepat berkembang.

Ada beberapa infeksi yang akan muncul akibat digigit kucing yang disarikan dari Healthline dan Medical News Today, seperti:

  • Pasteurella multocida

Pasteurella multocida adalah salah satu jenis bakteri yang sering ditemui pada mulut kucing dan bisa menyebabkan infeksi setelah menggigit atau mencakar.

Bahkan, sekitar 50 hingga 80 persen orang yang terkena gigitan kucing mengalami risiko yang parah hingga membutuhkan bantuan medis.

Beberapa efek akan muncul, seperti rasa nyeri, bengkak, serta inflamasi di sekitar area gigitan yang muncul dalam 24 hingga 48 jam setelahnya.

Meskipun jarang terjadi, infeksi bakteri ini bisa menyebar ke aliran darah sehingga memicu munculnya sepsis.

Pada beberapa orang yang mengalami gangguan pada paru-paru, infeksi P. multocida bisa memicu terjadinya pneumonia, bronkopneumonia, atau infeksi pernapasan.

Cat scratch disease atau penyakit cakaran kucing bisa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae.

Tidak hanya gigitan kucing, jilatan serta cakaran kucing juga bisa memicu infeksi ini.

Gejala infeksi akan muncul setelah 3-14 hari dan akan sembuh sendiri dalam 2-4 bulan sehingga pengobatan secara medis tidak diperlukan, kecuali jika timbul reaksi yang parah.

Baca juga: 3 Manfaat Pelihara Kucing untuk Kesehatan Mental

  • Rabies

Kucing yang mengidap rabies bisa menularkannya pada manusia melalui gigitan.

Seseorang yang mengalami gejala rabies karena gigitan kucing dan tidak mengobatinya dengan segera akan mengalami risiko yang semakin parah, bahkan mengakibatkan kematian.

  • Tetanus

Tetanus merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang akan menimbulkan efek yang serius pada tubuh jika tidak segera ditangani.

Baca juga: Kutu Kucing Bahaya untuk Manusia, Mitos atau Fakta?

Cara mengatasi gigitan kucing

Dilansir dari Cleveland Clinic, cara mengatasi gigitan kucing yang pertama dilakukan adalah menghilangkan bakteri yang ditularkan melalui gigitan kucing.

Segera basuh luka gigitan kucing dengan mencucinya dengan sabun dan air mengalir.

Ketika gigitan kucing menyebabkan pendarahan, segera hentikan pendarahan dengan kain bersih dan aplikasikan krim antibiotik yang bisa dibeli dengan bebas.

Kemudian, perban luka gigitan kucing dengan kasa steril dan ganti secara berkala.

Apabila ada gejala infeksi, coba cari pertolongan medis. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk mencegah infeksi karena digigit kucing.

Jika Anda masih ragu-ragu, digigit kucing apakah berbahaya, atau khawatir dengan efek buruk yang mungkin terjadi, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: Cara Mengobati Gigitan Kutu Kucing pada Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com