KOMPAS.com - Momen tahun baru biasanya diwarnai dengan kumpul-kumpul dan makan bersama orang terdekat.
Salah satu menu favorit menjelang perayaan tahun baru adalah BBQ (barbekyu) atau makanan yang dibakar.
Karena telah menjadi tren beberapa waktu terakhir, lantas kerap muncul pertanyaan, makanan yang dibakar atau BBQ apakah sehat? Simak penjelasan berikut ini.
Perlu Anda ketahui, makan makanan yang dibakar atau BBQ tidak sehat dan bisa membahayakan kesehatan.
Terutama jika makanan yang dibakar berupa protein seperti daging merah dan daging olahan seperti sosis.
Sebagai informasi, daging mengandung kreatin atau asam organik yang membantu memasok energi untuk sel otot.
Saat daging dimasak di atas api dengan suhu tinggi seperti dibakar, reaksi kimia mengubah kreatin menjadi senyawa yang disebut amina heterosiklik (HCA).
Senyawa tersebut bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi.
Baca juga: Angka Kebutuhan Vitamin B6 Harian dan Sumbernya
Daging yang digoreng juga menghasilkan HCA. Namun, daging yang dimasak langsung di atas api atau barbekyu cenderung menghasilkan HCA berlebih, karena panas langsung dan teknik memasaknya.
Proses pembakaran bisa meningkatkan produksi HCA yang lebih tinggi yang tentu saja berdampak negatif untuk tubuh.
Dibandingkan dengan memanggang dan teknik memasak lainnya, makanan dibakar dapat memanaskan makanan (daging) dari bawah. Saat lemak dari makanan menetes ke bara panas, daging akan terbakar dan asapnya akan naik dan melapisi makanan lagi.
Penelitian membuktikan bahwa asap tersebut juga mengandung polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dari lemak yang sebagian telah terbakar. PAH adalah kelompok bahan kimia lain yang diketahui menyebabkan kanker.
Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan BBQ terlalu banyak bisa membahayakan kesehatan, terutama mengakibatkan kanker.
Namun, jika Anda hanya sesekali makan BBQ, risiko kesehatannya tidak tinggi jika dibandingkan saat konsumsi asupan tidak sehat ini telah menjadi kebiasaan.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam Harvard Health Letter, Anda dapat membuat makanan yang panggang aman dan mengurangi tingkat karsinogen hingga 90 persen jika Anda menggunakan teknik tertentu.