Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Menu Favorit Sambut Tahun Baru, Apakah Makan BBQ Sehat?

Kompas.com - 30/12/2022, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Momen tahun baru biasanya diwarnai dengan kumpul-kumpul dan makan bersama orang terdekat.

Salah satu menu favorit menjelang perayaan tahun baru adalah BBQ (barbekyu) atau makanan yang dibakar.

Karena telah menjadi tren beberapa waktu terakhir, lantas kerap muncul pertanyaan, makanan yang dibakar atau BBQ apakah sehat? Simak penjelasan berikut ini. 

Makanan dibakar atau BBQ, apakah sehat?

Perlu Anda ketahui, makan makanan yang dibakar atau BBQ tidak sehat dan bisa membahayakan kesehatan.

Terutama jika makanan yang dibakar berupa protein seperti daging merah dan daging olahan seperti sosis. 

Sebagai informasi, daging mengandung kreatin atau asam organik yang membantu memasok energi untuk sel otot.

Saat daging dimasak di atas api dengan suhu tinggi seperti dibakar, reaksi kimia mengubah kreatin menjadi senyawa yang disebut amina heterosiklik (HCA).

Senyawa tersebut bisa menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam konsentrasi tinggi.

Baca juga: Angka Kebutuhan Vitamin B6 Harian dan Sumbernya

Daging yang digoreng juga menghasilkan HCA. Namun, daging yang dimasak langsung di atas api atau barbekyu cenderung menghasilkan HCA berlebih, karena panas langsung dan teknik memasaknya.

Proses pembakaran bisa meningkatkan produksi HCA yang lebih tinggi yang tentu saja berdampak negatif untuk tubuh.

Dibandingkan dengan memanggang dan teknik memasak lainnya, makanan dibakar dapat memanaskan makanan (daging) dari bawah. Saat lemak dari makanan menetes ke bara panas, daging akan terbakar dan asapnya akan naik dan melapisi makanan lagi.

Penelitian membuktikan bahwa asap tersebut juga mengandung polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dari lemak yang sebagian telah terbakar. PAH adalah kelompok bahan kimia lain yang diketahui menyebabkan kanker.

Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan BBQ terlalu banyak bisa membahayakan kesehatan, terutama mengakibatkan kanker.

Namun, jika Anda hanya sesekali makan BBQ, risiko kesehatannya tidak tinggi jika dibandingkan saat konsumsi asupan tidak sehat ini telah menjadi kebiasaan.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam Harvard Health Letter, Anda dapat membuat makanan yang panggang aman dan mengurangi tingkat karsinogen hingga 90 persen jika Anda menggunakan teknik tertentu.

Cara sehat mengonsumsi BBQ

Ada beberapa cara sehat mengonsumsi BBQ atau makanan yang dibakar untuk meminimalkan risiko kesehatan, di antaranya:

  • Masak dulu sebelum makanan dibakar

Ada studi yang menunjukkan, jika Anda memasak daging terlebih dahulu dalam microwave selama 2 menit dan meletakkannya di atas BBQ atau panggangan, makanan ini lebih aman untuk dikonsumsi.

  • Pilih makanan tanpa lemak

Ketika lemak menyentuh api terbuka, hal itu menghasilkan PAH. Jadi, alih-alih memanggang daging merah kaya lemak, sebaiknya pilihlah daging ayam atau ikan yang kandungan lemaknya cenderung lebih sedikit.

Anda juga bisa memilih untuk memanggang jagung atau sayuran lainnya yang lebih menyehatkan.

  • Bungkus dengan alumunium foil

Jika Anda memasak daging dan sayuran secara bersamaan, lemak yang menetes dari daging dapat masuk ke dalam api dan melapisi makanan Anda dengan bahan kimia penyebab kanker.

Anda bisa mengakalinya dengan membungkus makanan tersebut menggunakan alumunium foil agar lemak tidak langsung menetes ke dalam bara panas.

Baca juga: 6 Buah untuk Menurunkan Trigliserida Tinggi dalam Darah

  • Gunakan kompor gas

Anda dapat mengontrol suhu lebih baik dengan kompor gas. Untuk hasil terbaik, nyalakan pembakar bagian luar, bukan bagian tengah. Kemudian masak makanan di tengah panggangan dengan menutupnya agar tidak terkena asap.

Setelah menyimak makanan dibakar atau BBQ apakah sehat atau tidak di atas berikut tips aman mengonsumsinya di atas, Anda bisa lebih cermat lagi dalam memilih asupan yang dikonsumsi saat merayakan tahun baru. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau