Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2023, 19:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kista sering dianggap berbahaya karena dicurigai sebagai kanker atau tumor ganas yang mengancam nyawa.

Padahal, kista tidak selamanya mengandung sel kanker dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Ada berbagai jenis kista yang bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja. Berikut adalah beberapa jenis kista yang umum ditemui.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kista, Penyebab, dan Cara Menyembuhkannya

Jenis-jenis kista

Disarikan dari Healthline dan Medical News Today, berikut adalah beberapa jenis kista yang biasa ditemui.

  • Jerawat kistik

Jerawat kistik adalah jenis jerawat yang sangat parah dan disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori sehingga memicu infeksi serta inflamasi.

Jerawat kistik memiliki ukuran yang lebih besar dari jerawat biasa dan menyerupai bisul berisi nanah yang akan terasa sakit ketika disentuh.

  • Kista arachnoid

Kista arachnoid tumbuh di antara membran arachnoid dan otak atau sumsum tulang belakang yang berisi cairan serebrospinal.

Kista arachnoid bisa dialami oleh bayi yang dipicu oleh kelainan perkembangan janin selama di kandungan.

Namun, kista arachnoid juga bisa muncul karena terdapat cedera kepala, tumor, atau meningitis.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Menghilangkan Jerawat Punggung

  • Kista Baker

Kista Baker atau kista popliteal disebabkan karena adanya masalah dengan sendi lutut, seperti artritis atau cedera meniskus.

Kista Baker akan tumbuh di lutut bagian belakang dan akan menyebabkan rasa sakit ketika berjalan.

  • Kista Bartholin

Kista Bartholin adalah jenis kista yang muncul ketika terdapat penyumbatan kelenjar Bartholin yang berada di bagian dalam vagina.

Jenis kita ini tidak akan menyebabkan rasa sakit, namun bisa membesar sehingga memicu rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual, berjalan, atau ketika hanya duduk.

Kista payudara akan muncul ketika ada penumpukan cairan di dekat kelenjar payudara.

Jenis kista ini sangat umum dialami oleh para wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun dan akan menyebabkan rasa sakit sehingga cairan di dalamnya perlu dikeluarkan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com