KOMPAS.com - Frekuensi keramas untuk masing-masing orang ternyata akan berbeda mengingat terdapat perbedaan jenis rambut dan aktivitas yang dilakukan.
Beberapa orang perlu keramas setiap hari, namun beberapa yang lainnya perlu memberikan jeda untuk keramas agar rambut tidak rusak.
Lalu, berapa kali keramas yang baik agar rambut tetap sehat? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Perlukah Keramas Setiap Hari?
Pertanyaan mengenai berapa kali keramas yang baik dan apakah keramas setiap hari diperbolehkan kerap melintasi benak karena tidak ada panduan pasti mengenai frekuensi keramas yang perlu dilakukan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa faktor yang akan menentukan frekuensi keramas untuk masing-masing orang, seperti usia, latar belakang suku, panjang rambut, jenis rambut, dan jenis aktivitas yang dilakukan.
Keramas tidak boleh dilakukan terlalu sering karena akan membuat rambut terlalu kering dan mudah rontok.
Namun, keramas juga tidak boleh dilakukan terlalu jarang karena bisa membuat keringat dan kotoran menumpuk sehingga mengakibatkan ketombe.
Baca juga: 4 Cara Keramas yang Benar Agar Rambut Tetap Sehat
Menurut American Academy of Dermatology Association (AAD), frekuensi keramas yang disarankan, yakni:
Keramas tidak perlu dilakukan setiap hari karena akan menghilangkan minyak alami rambut yang disebut sebum.
Keberadaan sebum sangat penting untuk menunjang kesehatan rambut dan akan membuat rambut terlihat lebih berkilau.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.