KOMPAS.com - Menjaga tekanan darah di tingkat yang normal penting untuk kesehatan tubuh. Sebab, darah yang mengalir lancar membantu mengantarkan oksigen dan nutrisi ke setiap sudut dan celah di tubuh.
Sebenarnya, menjaga tekanan darah di tingkat normal sangatlah mudah. Anda hanya perlu mengonsumsi banyak cairan.
Dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah Anda anjlok dan naik tajam. Fluktuasi tekanan darah yang ekstrim ini bisa membuat tubuh syok dan mengancam jiwa.
Baca juga: Kabar Baik, Ahli Temukan Gen Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Sekitar 55 persen hingga 60 persen tubuh kita terbuat dari air, baik itu tulang, otot, dan otak.
Jadi, bukan hal yang mengherankan jika darah di tubuh kita 90% berupa air. Ketika kita mengalami dehidrasi, persediaan air di tubuh berkurang.
Kondisi ini juga membuat volume darah menjadi rendah yang berdampak pada tekanan darah.
Dengan kata lain, organ di tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang dibutuhkan agar berfungsi dengan baik.
Namun, tubuh memiliki mekanisme untuk menangkal tekanan darah yang terlalu rendah.
Sayangnya, dehidrasi membuat kadar natrium dalam darah meningkat. Akhirnya, sistem di tubuh meresponnya dengan melepaskan lebih banyak hormon yang disebut vasoperin.
Hormon tersebut berfungsi membantu tuuh mempertahankan air namun bisa menyebabkan pembuluh darah mengencang atau menyempit.
Hal ini bisa memicu lonjakan tekanan darah yang drastis atau tekanan darah tinggi kronis.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari dehidrasi adalah memastikan diri kita meminm cukup cairan.
Sebagai pedoman, pria disarankan untuk mengonsumsi 3,7 liter air per hari dan wanita disarankan mengonsumsi air 2,7 liter per hari.
Namun, kebutuhan cairan tubuh setiap orang berbeda-beda, tergantung pada faktor cuaca, lokasi, dan aktivitas fisik.
Mengonsumsi obat tertentu juga bisa membuat Anda lebih rentan terhadap dehidrasi.