Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2023, 21:10 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Wanita mungkin pernah mengeluh soal gangguan kesehatan pada organ reproduksinya, seperti vagina sakit atau terasa nyeri.

Vagina sakit membuat wanita mengalami penurunan hasrat seksual, kesakitan saat penetrasi, hingga susah hamil.

Baca juga: 2 Penyebab Vagina Longgar, Bukan karena Berhubungan Seks

Karena itu, wanita perlu tahu macam-macam pemicu vagina sakit, dari infeksi jamur hingga vaginismus.

Pemicu vagina sakit

Vagina sakit bukan kondisi yang bisa disepelekan, meski beberapa dapat sembuh dengan sendirinya.

Untuk itu, berikut 9 pemicu vagina sakit yang perlu diketahui para wanita:

  • Infeksi jamur

Infeksi jamur pada vagina adalah pemicu vagina sakit yang tak bisa dianggap enteng.

Wanita bisa menderita infeksi jamur setidaknya dua kali seumur hidup, sejak masa puberta hingga setelah menopause.

Dilansir dari Women's Health, infeksi jamur menyebabkan vagina sakit dan gatal-gatal. Selain itu, infeksi jamur juga memicu tanda-tanda lain, yaitu:

    1. Nyeri saat berhubungan seks
    2. Nyeri saat buang air kecil
    3. Keluar keputihan bertekstur kental dan berbau

Baca juga: 4 Tanda-tanda Bibir Vagina Membesar dan Kapan Perlu ke Dokter

  • Vaginosis bakterialis

Pemicu vagina sakit lainnya yang perlu Anda ketahui adalah vaginosis bakterialis. Penyakit ini terjadi karena pertumbuhan bakteri yang tak terkendali di vagina.

Selain nyeri vagina, gejala lain vaginosis bakterialis yang kerap membikin para wanita khawatir dan tak nyaman, yaitu:

    1. Bau kemaluan amis atau seperti ikan
    2. Gatal
    3. Keputihan teksur encer berwarna putih keabu-abuan atau kuning
    4. Rasa sakit dan sensasi terbakar saat buang air kecil
    5. Keluar darah dari vagina setelah berhubungan seksual.

Pada beberapa kasus, vaginosis bakterialis dapat sembuh dengan sendirinya, namun Anda tetap dianjurkan melakukan konsultasi dengan dokter.

  • Infeksi menular seksual (IMS)

Infeksi menular seksual (IMS) juga dapat menyebabkan nyeri pada vagina atau vulva, serta sensasi gatal dan terbakar.

Dilansir dari Verywell Health, berikut beberapa IMS yang memicu vagina sakit:

    1. Trikomoniasis: penyakit yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis.
    2. Herpes genital: penyakit menular seksual yang biasanya disebabkan virus herpes simpleks (HSV).
    3. Gonore: biasa dikenal sebagai “kencing nanah” merupakan infeksi bakteri yang disebabkan oleh infeksi kuman Neisseria gonorrhoeae.
    4. Klamidia: penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Wanita yang menderita klamidia perlu mendapat perawatan medis untuk mmencegah susah hamil.

Baca juga: 4 Penyebab Vagina Terlalu Rapat Saat Berhubungan Seks

  • Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) menjadi salah satu pemicu vagina sakit karena aktivitas kencing yang tak biasa, seperti tidak bisa menahan kencing.

Selain vagina sakit dan sering kencing, tanda-tanda ISK lainnya yaitu:

    1. Nyeri atau tekanan pada panggul
    2. Urin keruh dan bisa memiliki bau yang kuat
    3. Urin berwarna merah, merah muda, atau coklat.
  • Iritasi pada vagina

Iritasi pada vagina bisa menyebabkan organ kewanitaan itu terasa sakit dan nyeri. Iritasi bisa dipicu oleh deterjen, sabun, kondom, hingga penggunaan pembalut.

Rasa sakit pada vagina akibat iritasi biasanya akan mereda atau sembuh sendirinya dengan tidak menggunakan produk-produk tersebut.

  • Endometriosis

Endometriosis adalah masalah organ reproduksi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim.

Vagina sakit merupakan salah satu gejala endometriosis yang paling umum. Penyakit ini juga kerap ditandai dengan nyeri panggul, kembung, hingga pendarahan.

Baca juga: 4 Fakta tentang Vagina yang Jarang Diketahui Pria

  • Menopause

Nyeri vagina juga bisa terjadi karena perubahan hormonal saat menopause atau henti haid.

Saat sudah menopause, vagina bisa lebih kering. Kulitnya pun semakin tipis dan mudah robek. Kondisi inilah yang menyebabkan vagina sakit, terutama setelah berhubungan seks.

  • Hubungan seks yang terlalu kuat

Jaringan di dalam dan sekitar vagina bisa robek atau memar saat berhubungan seks dengan menggebu-gebu. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit dan radang di sekitar vulva.

Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang memiliki kulit tipis dan cenderung kering atau mengalami kondisi seperti eksim atau psoriasis.

  • Vaginismus

Vaginismus adalah kondisi saat otot vagina mengalami kejang. Hal ini menyebabkn vagina sakit dan sulit melakukan hubungan seks melalui penetrasi.

Vagina sakit atau nyeri bisa dipicu oleh beberapa faktor. Beberapa bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya, ada pula yang perlu mendapat perawatan medis.

Untuk memastikan pemicu vagina sakit, seorang wanita perlu periksa ke dokter, sekaligus mengetahui cara untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca juga: Normalkah Vagina Terlalu Becek? Berikut Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau