KOMPAS.com - Beberapa wanita mungkin cemas dan tak nyaman saat vaginanya terlalu becek. Kondisi ini membuat wanita perlu mengganti celana dalamnya atau memakai pantyliner.
Diketahui, dinding vagina memproduksi lendir atau cairan yang memiliki manfaat seperti melembapkan saluran genital dan menjadi pelumas selama berhubungan seksual (penetrasi).
Cairan di vagina bisa memiliki volume yang lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini membuat vagina basah hingga cairan terasa tembus dari celana dalam.
Baca juga: 5 Cara Merawat Vagina agar Kencang dan Awet Muda Tanpa Operasi
Menurut dokter spesialis kandungan, Angela Jones, MD, vagina basah umumnya disebabkan karena peningkatan gairan seksual.
"Vagina akan membesar saat seorang wanita yang merasakan gairah seksual. Hal ini karena peningkatan aliran darah ke area vagina yang nantinya mendukung pelumasan," ujar Angela kepada Health.com.
Angela juga menambahkan, terapi pengganti estrogen pada wanita menopasue yang digunakan untuk mengatasi kekeringan vagina juga meningkatkan kelembapan area sensitif tersebut.
Tingkat kelembapan vagina tiap wanita bervariasi. Ada yang memiliki kelembapan normal, ada pula yang merasa vaginanya telalu becek atau basah.
Kondisi kelembapan vagina wanita juga berubah-ubah akibat dari kadar dan fluktuasi atau naik turunnya hormon. Sehingga, vagina terlalu becek bisa dikatakan kondisi yang normal.
Angela menyebut kelembapan vagina bisa meningkat sehingga terasa terlalu becek saat wanita berada di sekitar ovulasi atau proses ketika sel telur yang matang mengalami pelepasan ke rahim.
Saat ovulasi, cairan vagina cenderung memiliki tekstur yang lebih encer sehingga membuat area kewanitaan lebih basah atau becek.
Selain itu, ibu hamil juga sering merasakan vaginanya terlalu basah akibat volume keputihan yang lebih banyak dari biasanya.
Baca juga: Macam-macam Penyebab Rasa Sakit Saat Penis Penetrasi di Vagina
Meski terbilang normal, vagina becek juga dapat menandai masalah kesehatan terkait organ reproduksi. Berikut beberapa kondisi yang perlu diwaspadai para wanita:
Jika menemui tanda-tanda di atas, Anda dianjurkan segera periksa ke dokter obgyn.
Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi beberapa hal, termasuk pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina (vaginosis bakterialis), infeksi jamur (trikomoniasis), infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Vagina Tidak Sehat, Wanita Perlu Tahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.