Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Penyebab Ruam di Area Vagina, Wanita Perlu Tahu

Kompas.com - 22/10/2022, 21:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Ruam di area vagina dapat membuat para wanita merasa khawatir. Kondisi ini juga menyebabkan ketidaknyamanan karena sering disertai dengan gatal.

Ruam di area vagina umumnya bukan kondisi serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu perawatan medis.

Agar lebih tahu, berikut macam-macam penyebab ruam di area vagina.

Baca juga: 3 Cara Alami Mengatasi Vagina Berjamur, Wanita Perlu Tahu

1. Moluskum kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah virus yang menyebabkan infeksi kulit berupa bercak kecil hingga benjolan mengilap. Virus ini dapat menyerang area kemaluan wanita atau vagina.

Umumnya, benjolan akibat moluskum kontagiosum tidak terasa sakit atau gatal. Namun, benjolan tersebut dapat memerah atau menjadi ruam, bengkak, dan menimbulkan ketidaknyamanan.

Virus ini dapat menyebar melalui kontak dari kulit ke kulit. Anda juga bisa tertular setelah menyentuh benda yang terpapar virus, seperti handuk atau pakaian.

2. Vaginitis

Vaginitis merupakan peradangan pada vagina yang menyebabkan ruam, keputihan, gatal, dan nyeri.

Vaginitis biasanya disebabkan oleh perubahan keseimbangan normal bakteri vagina, infeksi, atau mengurangi tingkat estrogen setelah menopause.

3. Kudis

Kudis disebabkan oleh serangga kecil (tungau) yang masuk ke dalam kulit Anda. Tungau sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat secara kasat mata.

Salah satu area yang kerap dimasuki tungau adalah kulit sekitar vagina. Hal ini dapat mengakibatkan Anda mengalami ruam atau benjolan di area vagina.

Kudis juga mengakibatkan rasa gatal yang luar biasa di dekat vagina. Namun, Anda dianjurkan untuk tidak menggaruk area yang gatal.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Vagina Agar Tetap Sehat, Wanita Perlu Tahu

4. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit kulit yang dapat menyerang area tubuh mana pun, termasuk di dekat vagina. Ini menyebabkan bercak pada kulit yang merah disertai rasa gatal.

Jika Anda menggaruk area ini, kulit di sekitar vagina dapat mengalami infeksi, kekeringan, dan menyebabkan kulit menebal.

5. Dermatitis kontak

Dermatitis kontak di area vagina disebabkan karena produk yang mengiritasi kulit. Ini termasuk sabun, douching, pembalut, parfum, atau losion.

Iritan tersebut menyebabkan gatal, kemerahan atau ruam, dan pembengkakan di area sekitar vagina Anda.

6. Neurodermatitis

Ini merupakan kondisi kulit yang juga dikenal sebagai lichen simplex chronicus. Neurodermatitis menyebabkan bercak di sekitar vagina, bahkan hingga bersisik, menonjol, dan memerah.

7. Infeksi menular seksual (IMS)

IMS seperti sifilis dan herpes genital dapat menyebabkan ruam di dekat vagina Anda. Infeksi menular seksual juga sebabkan luka atau lecet di sekitar vagina.

Baca juga: 5 Ciri-ciri Vagina Tidak Sehat, Wanita Perlu Tahu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau