KOMPAS.com - Satu dari tiga anak Indonesia usia kurang dari 5 tahun berisiko alami anemia kurang besi (AKB).
Dikutip dari Healthline, anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah dalam tubuh menurun di bawah normal untuk usia anak sehat.
Penyebab anemia pada anak yang paling umum adalah kekurangan zat besi (defisiensi besi).
Baca juga: Apa Saja Penyebab Anemia?
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hemoglobin. Tingkat besi yang rendah, seringkali karena asupan makanan yang buruk.
Dokter spesialis anak, dr. Ananta Fittonia Benvenuto, M.Sc, Sp.A menyebutkan bahwa 50-60 persen anemia pada anak Indonesia disebabkan oleh defisinesi zat besi, merujuk pada data Riskedas.
Merujuk pada Angka Kecukupan Gizi, dr Ananta memaparkan kebutuhan zat besi pada anak sebagai berikut:
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Anemia Pada Bayi
Dikutip dari Healthy Children, anemia pada anak bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
Namun, tanda-tanda anemia pada anak yang paling umum terjadi sebagai berikut:
Baca juga: 3 Cara Cegah Anemia Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Sesak napas hingga sindrom kaki gelisah merupakan tanda-tanda anemia pada anak yang sudah berat.
Perlu diketahui bahwa anemia tingkat rendah saja dapat memengaruhi energi, fokus, dan kemampuan belajar anak Anda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.