KOMPAS.com - Anemia pada ibu hamil adalah masalah kesehatan yang tak boleh disepelekan.
Pasalnya, dampak anemia pada ibu hamil tak hanya memengaruhi kesehatan calon ibu, melainkan bisa turut berimbas pada janin di dalam kandungan.
Menurut Kementerian Kesehatan, kadar hemoglobin atau Hb normal ibu hamil idealnya di atas 11 gr/dl. Apabila kadarnya di bawah angka tersebut, ibu hamil disebut mengalami anemia.
Baca juga: 9 Gejala Anemia pada Ibu Hamil dan Dampaknya yang Pantang Disepelekan
Untuk diketahui, zat besi adalah mineral penting untuk membentuk hemoglobin pada sel darah merah.
Hemoglobin berguna untuk mengikat oksigen dan mengangkut oksigen ke seluruh jaringan sel tubuh.
Apabila tubuh kekurangan hemoglobin, ibu hamil disebut mengalami anemia atau kurang darah.
Baca juga: 5 Penyebab Anemia pada Ibu Hamil, Tak Hanya Kekurangan Zat Besi
Dilansir dari NationalLibraryofMedicine, beberapa penelitian menunjukkan dampak anemia pada ibu hamil yang perlu diwaspadai, antara lain:
Untuk diketahui, dampak anemia pada ibu hamil tersebut berisiko lebih parah apabila anemia terjadi pada trimester akhir kehamilan.
Baca juga: 5 Aturan Minum Tablet Tambah Darah untuk Ibu Hamil
Mengingat dampak anemia pada ibu hamil dan bayi cukup berbahaya, calon ibu sebaiknya tidak menyepelekan masalah kesehatan ini. Cara mencegah anemia pada ibu hamil bisa dilakukan dengan:
Selain memperhatikan dampak anemia pada ibu hamil, jangan lupa untuk melakukan langkah-langkah pencegahan di atas untuk mengantisipasi masalah gizi ini.
Baca juga: 5 Cara Mengurangi Efek Samping Tablet Tambah Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.