Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Gangguan Sistem Imun yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 06/03/2023, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sistem imun tubuh kita bisa mengalami gangguan, terlalu aktif atau lemah.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sistem imun tubuh adalah jaringan kompleks yang terdiri dari organ, sel darah putih, protein (antibodi), dan bahan kimia.

Fungsi sistem imun tubuh yang kita miliki adalah kerja sama untuk menjauhkan patogen dari tubuh kita, menghancurkannya, atau membatasi efek kerusakannya jika sudah masuk.

Baca juga: Apa Saja Fungsi Sistem Imun Tubuh Kita?

Patogen tersebut bisa meliputi bakteri, virus, parasit, jamur, yang merupakan zat asing.

Sistem ini bisa mengalami gangguan hingga membuat kita mengalami penyakit atau kondisi medis tertentu.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang macam gangguan sistem imun tubuh tersebut.

Baca juga: Fungsi Sistem Imun Tubuh dan Cara Menjaga Kesehatannya

Macam gangguan sistem imun tubuh

Dikutip dari Better Health dan Cleveland Clinic, umum terjadi orang memiliki sistem imun yang terlalu aktif atau lemah.

Berikut macam bentuk dari gangguan tersebut:

  • Penyakit alergi

Alergi adalah kondisi di mana sistem kekebalan membuat respons yang terlalu kuat terhadap alergen.

Alergen bisa meliputi debu, serbuk sari, makanan, obat-obatan, atau serangga penyengat.

Bentuk penyakit alergi ini termasuk:

    • Intoleransi makanan/obat/serangga
    • Anafilaksis (alergi yang mengancam jiwa)
    • Rinitis alergi
    • Penyakit sinus
    • Asma
    • Biduran (urtikaria)
    • Infeksi kulit
    • Eksim.

Baca juga: Tanda-Tanda Melemahnya Sistem Imun Tubuh

  • Penyakit autoimun

Penyakit autoimun juga merupakan bentuk gangguan sistem imun tubuh karena terlalu aktif. Sistem meningkatkan respons terhadap komponen normal tubuh.

Penyakit autoimun berkisar dari umum hingga langka, meliputi sklerosis ganda, penyakit tiroid autoimun, diabetes tipe 1, lupus, eritematosus sistemik, rematik (artritis reumatoid), dan vaskulitis sistemik.

  • Gangguan imunodefisiensi primer

Gangguan ini adalah gangguan dari sistem kekebalan yang kurang aktif yang diwariskan dari keluarga. Ada lebih dari 100 penyakit imunodefisiensi primer (PIDD) yang mencegah sistem kekebalan bekerja sebagaimana mestinya.

  • Kanker

Jenis kanker tertentu bisa menjadi suatu penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh kita tidak bekerja lemah.

Jenis kanker tertentu, seperti leukemia, limfoma, dan mieloma memengaruhi sistem kekebalan tubuh secara langsung. Kanker ini terjadi ketika sel-sel kekebalan tumbuh tak terkendali.

Baca juga: 10 Obat Alami untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

  • Infeksi 

Sistem kekebalan yang kurang aktif atau tidak berfungsi dengan baik membuat orang rentan terhadap infeksi. Ini dapat mengancam jiwa dalam kasus yang parah.

Infeksi seperti HIV dan mononukleosis (mono) adalah infeksi terkenal yang melemahkan sistem imunitas kita secara parah. Keduanya menyebabkan penyakit serius.

  • Efek obat-obatan

Beberapa obat, seperti kortikosteroid dan kemoterapi, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kita.

Obat transplantasi organ, seperti imunosupresan juga bisa memberikan efek yang sama. Obat-obatan jenis ini membantu mencegah transplantasi yang gagal (penolakan). 

Jika Anda memiliki gangguan sistem imun tubuh, Anda perlu banyak berkonsultasi pada dokter untuk mengatasinya atau meminimalisir efeknya.

Baca juga: 5 Manfaat Sayur Sawi untuk Kesehatan, dari Tulang hingga Sistem Imun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau