KOMPAS.com - Virus marburg adalah salah satu virus mematikan dengan tingkat kematian tinggi mencapai 88 persen. Untuk itu, penting bagi Anda mengenali cara penularan virus marburg dan pencegahan penyebarannya.
Untuk diketahui, virus marburg dapat menyebabkan penyakit sejenis demam berdarah.
Virus yang masih satu famili dengan virus ebola ini semula menyerang hati, kelenjar getah bening, dan limpa. Selanjutnya, virus asal Afrika ini dapat menyebar jaringan tubuh lain secara cepat.
Baca juga: Kenali Apa itu Virus Marburg, Asal Usul, Gejala, dan Penularannya
Disarikan dari laman Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cara penularan virus marburg bisa lewat beberapa celah, antara lain:
Darah atau cairan tubuh seperti urine, ludah, keringat, kotoran BAB, muntahan, ASI, cairan ketuban, atau air mani dari penderita atau orang yang meninggal setelah terpapar virus marburg.
Virus marburg bisa masuk ke tubuh orang lain lewat selaput lendir seperti mata, hidung, mulut, atau bagian tubuh yang terluka.
Beberapa benda yang digunakan penderita baik yang sudah hidup maupun sudah meninggal setelah tertular virus marburg masih bisa menularkan penyakit.
Benda-benda yang rentan jadi celah penularan ini di antaranya pakaian, selimut, jarum suntik, sampai perawatan medis.
Baca juga: 10 Gejala Virus Marburg yang Mirip DBD dan Mematikan
Virus marburg dapat bertahan dalam air mani dan bagian mata penyintas pria atau pria yang sembuh dari infeksi virus menular ini.
Virus dari penyintas pria tersebut masih bisa menular lewat seks oral, seks vaginal, maupun seks anal. Tidak ada bukti ilmiah virus ini menular lewat hubungan seks dengan penyintas virus marburg wanita.
Seperti disinggung di atas, virus marburg juga masih bisa hidup dalam tubuh penderita yang sudah meninggal.
Upacara penguburan yang melibatkan kontak langsung dengan jenazah penderita juga bisa jadi celah penularan virus marburg.
Manusia bisa tertular virus marburg setelah kontak dengan cairan tubuh seperti air liur, tinja, urine, atau darah hewan penderita virus marburg.
Di tahap awal penyakit, infeksi virus ini pada manusia terjadi akibat mengunjungi tambang atau gua yang dihuni kelelawar buah jenis Rousettus aegyptiacus, yang menjadi inang alami virus marburg.
Baca juga: Angka Kematian Capai 88 Persen, Apa Kabar Virus Marburg di Indonesia?
Mengingat ada banyak celah atau cara penularan virus marburg, penyakit ini rentan menular pada:
Bagi Anda yang termasuk kelompok berisiko tertular penyakit ini, ada baiknya waspadai gejala virus marburg.
Gejala virus marburg yang muncul secara tiba-tiba di antaranya demam tinggi, sakit kepala parah, badan sangat lemas, nyeri otot, diare, sakit perut atau kram, mual muntah, serta ruam tanpa gatal.
Penderita penyakit ini bisa mengalami gejala berat yang ditandai dengan perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, kencing darah, atau muntah darah.
Baca juga: 10 Virus Paling Mematikan di Dunia Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia
Menurut Kementerian Kesehatan, penyakit virus marburg bisa dicegah lewat beberapa cara, yakni:
Setelah menyimak beberapa cara penularan virus marburg di atas, jangan lupa lakukan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dari virus mematikan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.