KOMPAS.com - Amankah mudik bersama bayi menggunakan pesawat? Yah, pertanyaan semacam itu mungkin kerap menghantui pikiran para orangtua menjelang lebaran tiba.
Mudik dengan pesawat memang bisa meningkatkan risiko infeksi dan berbagai penyakit menular.
Apalagi, bayi memiliki sistem imun yang masih rendah.
Bayi yang lahir prematur, dengan masalah jantung atau paru-paru kronis, atau dengan gangguan pernapasan juga dapat mengalami masalah karena adanya perubahan kadar oksigen di dalam kabin udara.
Oleh karena itu, orangtua harus waspada jika ingin mengajak bayi mudik menggunakan pesawat.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan saat Mudik
Dokter anak Mollie Greves mengatakan bahwa mengajak bayi mudik menggunakan pesawat sebenarnya bukan hal yang berbahaya.
Namun, orangtua harus memastikan bahwa si kecil sudah menerima vaksin lengkap karena vaksin membantu melawan penyakit dan infeksi yang mungkin ditemui selama perjalanan.
Greves juga menyarankan agar orangtua tidak mebawa bayi di bawah dua bulan untuk mudik menggunakan pesawat, kecuali jika benar-benar diperlukan.
"Hal ini tidak ada hubungannya dengan vaksin melainkan konsekuensi bahwa setiap bayi di bawah usia itu yang mengalami demam akan memerlukan evaluasi darurat lengkap untuk infeksi," tambahnya.
Demam yang terjadi pada bayi baru lahir dianggap lebih serius daripada demam pada bayi berusia tiga bulan.
Oleh karena itu, demam ini harus ditangani dengan cepat karena dikhawatirkan terdapat infeksi yang mudah memburuk.
"Saat berada di pesawat, akan ada banyak orang yang berdesakan di ruang kecil. Meski udara di pesawat sangat bersih, kuman tetap bisa hadir dan menginfeksi tubuh bayi," ucapnya.
Baca juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan Mudik
Jika Anda memang harus mudik menggunakan pesawat bersama bayi, Anda harus melakukan persiapan matang.
Berikut hal yang harus dilakukan saat mudik menggunakan pesawat bersama bayi:
Perubahan tekanan udara saat lepas landas dan mendarat dapat membuat telinga bayi sakit, terutama jika sedang mengalami pilek, alergi, atau hidung tersumbat.
Sebelum jadwal penerbangan tiba, bicarakan dengan dokter anak Anda untuk mengetahui apakah aman bagi bayi Anda untuk bepergian.
Dokter juga bisa memberikan metode tepat untuk meminimalisir risiko sakit telinga pada si kecil.
Anda juga bisa menyiapkan headphone berukuran kecil untuk bayi agar meredam suara bising dari mesin pesawat atau obrolan penumpang lainnya.
Dengan cara ini, si kecil bisa lebih tenang dan tidak terlalu rewel.
Baca juga: 12 Tips Penyelamat Bebas Khawatir Anak Rewel Saat Mudik
Jika memungkinkan, ibu sebaiknya memberikan ASI untuk si kecil saat pesawat lepas landas dan mendarat.
Perubahan ketinggian saat mendarat dan lepas landas bisa membuat telinga bayi sakit.
Ketika menysu, tabung eustachius di telinga bayi akan terbuka dan mengurangi rasa sakit.
Sebagian car seat khusus bayi memang bisa digunakan untuk perjalanan udara. Beberapa maskapai juga mengizinkan bayi untuk duduk di pangkuan pengasuh selama penrbangan.
Namun, ada baiknya bayi duduk di kursi pengaman khusus. Biasanya, kursi pengaman khusus bayi membutukan tiket khusus.
Anda juga bisa menanyakan ketersediaan open seat yang bisa disediakan untuk bayi Anda.
Baca juga: Hati-hati, Ini 7 Gejala Microsleep saat Berkendara di Perjalanan Mudik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.