KOMPAS.com - Anda pasti tidak asing lagi dengan apa itu rabies. Penyakit ini menular dari hewan ke manusia.
Jika Anda digigit hewan yang terkena rabies, maka Anda bisa mengalami hal yang sama.
Kabar baiknya, rabies tidak menular dari manusia ke manusia. Meski demikian, penyakit ini bisa berdampak fatal hingga menyebabkan kematian.
Selain itu, hanya sedikit orang yang berhasil selamat dari penyakit rabies. Untik mengenal penyakit berbahaya ini, simak penjelasan apa yang terjadi pada tubuh saat terinfeksi rabies.
Virus penyebab rabies masuk ke tubuh manusia saat air liur hewan yang terinfeksi masuk ke luka terbuka, biasanya dari gigitan.
Virus tersebut lantas bergerak sangat lambat di sepanjang saraf ke sistem saraf pusat Anda, yakni otak dan sumsum tulang belakang.
Saat mencapai otak, virus penyebab rabies bisa menyebabkan kerusakan yang memicu berbagai gejala neurologis. Pada akhirnya, rabies bisa menyebabkan koma dan kematian.
Baca juga: Serang Otak dan Saraf, Apakah Penyakit Rabies Bisa Sembuh?
Virus penyebab rabies berpindah dari luka yang terinfeksi ke otak secara perlahan. Saat proses perpindahan tersebut, virus penyebab rabies akan mengalami beberapa fase.
Berikut tahapan infeksi rabies:
Virus rabies dapat menghabiskan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu di tubuh Anda sebelum masuk ke sistem saraf Anda. Fase ini disebut dengan inkubasi.
Saat masa inkubasi, virus penyebab rabies tidak akan memicu gejala apapun. Jika Anda menerima pengobatan di awal masa inkubasi, Anda tidak terhindar dari rabies.
Virus penyebab rabies berjalan melalui sel-sel saraf ke otak dan sumsum tulang belakang, menyebabkan kerusakan saraf seiring secara perlahan.
Fase prodromal dimulai ketika virus rabies telah memasuki sistem saraf Anda. Sistem kekebalan tubuh mencoba melawan, sehingga menyebabkan gejala mirip flu.
Kerusakan saraf yang terjadi dapat menyebabkan kesemutan, nyeri, atau mati rasa di tempat Anda digigit hewan rabies.
Fase ini berlangsung selama dua hingga 10 hari. Tidak ada pengobatan yang efektif saat rabies mencapai fase ini.
Di fase ini, pasien penyakit rabies bisa mengalami delirium, perilaku abnormal, halusinasi, hidrofobia (takut air), dan insomnia.
Baca juga: Rabies
Pada fase ini, virus penyebab rabies mulai merusak otak dan sumsum tulang belakang Anda.
Sekitar dua pertiga orang menderita rabies ganas, dengan gejala seperti agresi, kejang, dan delirium.
Ada juga pasien rabies yang mengalami lumpuh, dengan kelemahan dan kelumpuhan yang berkembang dari luka gigitan ke seluruh tubuh mereka.
Banyak orang mengalami koma pada tahap akhir infeksi rabies. Hingga akhirnya, penyakit rabies menyebabkan kematian.
Baca juga: 5 Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.