Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Otak dan Saraf, Apakah Penyakit Rabies Bisa Sembuh?

Kompas.com - 11/05/2023, 10:22 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit infeksi virus Iyssa dari genus rhabdoviridae yang menginfeksi otak dan saraf. 

Karena efek penyakit ini cukup berbahaya, banyak orang jadi khawatir, apakah penyakit rabies bisa sembuh?

Untuk mengenal lebih jauh penyakit yang bisa menyebabkan kematian ini, simak penjelasan berikut ini. 

Baca juga: 5 Gejala Rabies Setelah Digigit Anjing yang Perlu Diwaspadai

Apakah penyakit rabies bisa sembuh?

Dari data Microbiology Society menunjukkan, virus penyebab rabies adalah salah satu jenis virus yang paling mematikan di dunia.

Data tersebut mencatat hanya enam orang yang diketahui selamat dari infeksi rabies saat gejala muncul.

Namun, ada kasus langka rabies bisa sembuh dengan perawatan ekstrem lewat pembiusan koma agar virus di otak turut mati. 

Dilansir dari Mayo Clinic, kebanyakan tidak ada pengobatan efektif untuk mengatasi infeksi rabies. Pengobatan penyakit ini bertujuan mencegah infeksi parah sampai berujung kematian.

Oleh karena itu, jika Anda merasa telah terkena rabies, Anda harus mendapatkan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi.

Baca juga: Kenali Virus Rabies dan Penularannya

Gejala rabies pada manusia dapat terjadi dengan cepat selama minggu pertama setelah terinfeksi virus.

Gejala awal rabies yang umum terjadi bisa berupa tubuh yang melemah, demam, dan sakit kepala.

Jika tidak ada riwayat paparan hewan rabies, gejala ini seharusnya tidak menimbulkan kecurigaan rabies karena sangat mirip dengan flu biasa atau infeksi virus lainnya.

Baca juga: 50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

Setelah masuk ke tubuh manusia, virus rabies tumbuh di lapisan jaringan paling dalam di bawah kulit manusia (disebut jaringan subkutan), atau dari otot, ke saraf tepi (yaitu saraf saraf di tubuh di luar otak atau sumsum tulang belakang).

Virus berjalan di sepanjang saraf ke sumsum tulang belakang dan otak dengan perkiraan kecepatan 12 - 24 mm per hari.

Orang yang terinfeksi virus rabies biasanya menunjukkan perubahan perilaku dan tanda klinis saat virus memasuki otak.

Masa inkubasi atau selang waktu sejak virus masuk ke tubuh sampai menimbulkan gejala penyakit berkisar dari beberapa hari hingga bulan, bahkan bisa selama 1 tahun.

Baca juga: Rabies: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau