Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Sel Punca dan Masa Depan Kedokteran: Aplikasi dalam Terapi dan Industri

Kompas.com - 28/05/2023, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sel punca dewasa umumnya bersifat multipoten, yang berarti mereka dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang terkait dengan jaringan asal mereka.

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa sel punca dewasa mungkin memiliki kemampuan yang lebih luas dari yang sebelumnya diperkirakan.

3. Sel Punca Induksi (Induced Pluripotent Stem Cells, iPSCs)

Sel punca induksi adalah sel-sel yang dihasilkan dengan mengubah sel somatik (sel tubuh) yang sudah matang, seperti sel kulit, menjadi sel punca yang bersifat pluripoten.

Proses ini melibatkan pengenalan faktor transkripsi tertentu yang mengendalikan ekspresi gen dan dapat mengubah sel somatik menjadi sel punca.

Sel punca induksi memiliki potensi yang mirip dengan sel punca embrio, tetapi penggunaannya dianggap lebih etis karena tidak melibatkan penghancuran embrio.

Turunan Sel Punca

Sel punca dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dan jaringan yang membentuk tubuh manusia. Beberapa turunan sel punca meliputi:

  1. Sel saraf: Sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel saraf, seperti neuron dan sel glial, yang dapat digunakan dalam terapi untuk penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer.
  2. Sel otot: Sel punca dapat berubah menjadi sel-sel otot, yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit otot, seperti distrofi otot, atau dalam terapi regeneratif untuk menggantikan jaringan otot yang rusak.
  3. Sel darah: Sel punca, terutama sel punca hematopoietik, dapat menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Ini penting dalam transplantasi sumsum tulang dan pengobatan

Penelitian sel punca telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa sel punca dapat digunakan untuk mengobati penyakit degeneratif, seperti penyakit Parkinson, diabetes, penyakit jantung, hingga penanganan untuk penyembuhan luka akut dan kronis.

Selain itu, sel punca juga berpotensi dalam mengobati cedera sumsum tulang belakang, penyakit mata, dan penyakit hati.

Penelitian terus berlanjut untuk memahami lebih dalam tentang kemampuan sel punca dalam memperbaiki jaringan yang rusak dan menyembuhkan penyakit.

Aplikasi Sel Punca dalam dunia medis

1. Terapi Regeneratif. Sel punca memiliki potensi besar dalam terapi regeneratif, yaitu penggantian atau perbaikan jaringan yang rusak atau mati.

Contohnya, sel punca dapat digunakan untuk menggantikan sel-sel yang rusak akibat penyakit jantung atau untuk membantu penyembuhan luka.

2. Transplantasi. Sel punca dapat digunakan untuk menghasilkan sel darah dan jaringan yang cocok untuk transplantasi, seperti sumsum tulang, darah, dan kulit.

3. Penelitian dan pengembangan obat. Sel punca dapat digunakan sebagai model penyakit untuk menguji keamanan dan efektivitas obat baru sebelum diujicobakan pada manusia.

4. Terapi genetik. Sel punca dapat digunakan untuk mengoreksi cacat genetik dan menggantikan sel-sel yang rusak dengan sel-sel yang sehat.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau