Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Tips Menyembuhkan Luka Bakar untuk Keluarga

Kompas.com - 30/05/2023, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

LUKA bakar kondisi yang kita harap tak pernah dihadapi, tapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali menjadi suatu risiko.

Kondisi ini bisa terjadi saat memasak, saat berinteraksi dengan alat-alat listrik, atau saat berada di dekat api. Dalam situasi apa pun, pengetahuan tentang cara mengatasi luka bakar sangat penting.

Luka bakar yang sering terjadi di rumah tangga biasanya melibatkan salah satu dari tiga sumber utama: panas, listrik, dan zat kimia.

Berikut penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing jenis luka bakar ini:

1. Luka bakar termal: Luka bakar ini terjadi akibat kontak dengan sumber panas, seperti api dari kompor atau lilin, air atau makanan panas, serta alat-alat panas seperti setrika atau tongkat pengeriting rambut. Luka bakar ini adalah jenis yang paling umum terjadi di rumah.

2. Luka bakar listrik: Luka bakar ini bisa terjadi akibat kontak dengan sumber listrik, seperti kabel listrik yang telanjang, soket, atau peralatan listrik yang rusak.

Meski mungkin tampak kurang parah di permukaan kulit, luka bakar listrik bisa merusak jaringan dalam tubuh dan harus segera ditangani oleh profesional medis.

3. Luka bakar kimia: Luka bakar ini disebabkan oleh zat kimia keras, yang bisa terdapat dalam produk pembersih rumah tangga, baterai, atau cairan untuk pembasmi hama.

Luka bakar kimia bisa merusak kulit secara mendalam dan memerlukan penanganan yang cepat.

Tidak peduli jenis luka bakar apa yang terjadi, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama dan kapan harus mencari bantuan medis.

Tentu saja, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Jadi pastikan untuk selalu mematuhi langkah-langkah keselamatan di rumah untuk mencegah luka bakar.

Luka bakar terjadi ketika kulit terpapar oleh suhu tinggi, listrik, radiasi, atau zat kimia. Luka bakar ini memiliki beberapa tingkatan, mulai dari yang ringan hingga serius.

Luka bakar derajat pertama adalah yang paling ringan dan hanya memengaruhi lapisan terluar kulit atau epidermis. Gejala utamanya adalah kemerahan dan rasa nyeri.

Luka bakar derajat kedua melibatkan epidermis dan dermis atau lapisan kulit kedua. Gejalanya adalah lepuh, pembengkakan, dan rasa nyeri yang intens.

Sementara itu, luka bakar derajat ketiga adalah luka bakar yang paling serius, melibatkan semua lapisan kulit serta jaringan di bawahnya.

Kondisi ini dapat menimbulkan mati rasa karena kerusakan saraf dan memerlukan penanganan medis segera.

Penanganan awal

Apa yang harus dilakukan saat luka bakar terjadi? Berikut adalah langkah-langkah pertama yang perlu Anda ketahui:

1. Hentikan kontak dengan sumber panas: Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memutuskan kontak antara kulit dan sumber panas. Misalnya, jika seseorang terbakar oleh api, padamkan api tersebut atau jauhkan orang tersebut dari api.

2. Sejukkan area yang terbakar: Rendam area yang terbakar dalam air dingin selama 10-15 menit. Anda juga dapat menggunakan kompres dingin jika perlu. Jangan gunakan es, karena ini dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan pada kulit.

3. Lindungi luka bakar: Tutupi area yang terbakar dengan pembalut steril atau kain bersih. Jangan gunakan bahan yang bisa melekat pada luka, seperti kapas.

4. Jangan menyentuh lepuh: Jika lepuh terbentuk, jangan pecahkan. Lepuh melindungi area yang terbakar dan membantu proses penyembuhan.

5. Cari bantuan medis: Untuk luka bakar derajat dua atau tiga, atau jika luka bakar melibatkan area sensitif seperti wajah, tangan, kaki, atau alat kelamin, segera cari bantuan medis.

Mengobati luka bakar di rumah

Untuk luka bakar derajat pertama dan beberapa luka bakar derajat kedua yang tidak terlalu luas, berikut adalah beberapa tips untuk perawatan di rumah:

1. Menggunakan krim atau salep: Ada berbagai krim dan salep yang dirancang khusus untuk merawat luka bakar. Mereka biasanya mengandung bahan yang bisa meredakan rasa sakit dan membantu proses penyembuhan. Sebelum mengaplikasikannya, pastikan area luka telah dibersihkan dengan baik.

2. Konsumsi obat pereda nyeri: Obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen bisa membantu mengurangi rasa sakit. Namun, selalu pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan.

3. Jaga hidrasi tubuh: Segera setelah mengalami luka bakar, tubuh biasanya kehilangan cairan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air.

4. Pelihara luka dengan benar: Gunakan balutan atau perban steril untuk melindungi luka bakar. Pastikan untuk mengganti balutan tersebut secara teratur, terutama jika tampak basah atau kotor.

Kapan harus mencari bantuan medis?

Terkadang, meski kita telah melakukan penanganan awal, luka bakar bisa memburuk dan memerlukan pertolongan medis. Berikut adalah beberapa indikasi untuk mencari bantuan medis:

  1. Luka bakar menyebar ke area yang lebih besar dari tubuh
  2. Luka bakar melibatkan area sensitif seperti wajah, tangan, kaki, alat kelamin, atau persendian
  3. Luka bakar derajat ketiga
  4. Gejala infeksi, seperti kemerahan yang menyebar, pembengkakan, nanah, atau demam
  5. Jika korban luka bakar adalah anak-anak atau orang lanjut usia

Mengetahui bagaimana cara merawat luka bakar adalah informasi yang berharga yang bisa membantu kita atau orang terdekat saat menghadapi kondisi darurat.

Namun, ingatlah bahwa penanganan medis profesional adalah pilihan terbaik jika Anda merasa tidak yakin atau jika luka bakar tampak serius.

Setelah melakukan perawatan awal, perlu diingat bahwa proses penyembuhan luka bakar bisa memakan waktu dan memerlukan perawatan yang hati-hati.

1. Hindari memaparkan luka terhadap matahari: Luka bakar yang sembuh bisa menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, usahakan untuk melindungi luka dari paparan sinar matahari langsung.

2. Lanjutkan menggunakan krim atau salep: Jika dokter Anda menyarankan penggunaan krim atau salep, pastikan untuk melanjutkan penggunaannya sampai luka bakar benar-benar sembuh.

3. Hindari stres fisik pada aea yang terbakar: Cobalah untuk menghindari aktivitas yang bisa menekan atau menggaruk area luka bakar selama masa penyembuhan.

Luka bakar adalah kondisi yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Pengetahuan tentang bagaimana cara memberikan pertolongan pertama dan perawatan lanjutan bisa sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi.

Selalu ingat, jika Anda merasa tidak yakin atau luka bakar tampak serius, segera cari bantuan medis. Meski luka bakar bisa menakutkan, pengetahuan yang tepat dan penanganan yang cepat bisa membuat perbedaan yang signifikan dalam proses pemulihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com