Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Buktikan Jatuh Cinta Bikin Orang Bodoh

Kompas.com - 05/06/2023, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar bahwa jatuh cinta membuat orang bodoh? Ya, hal itu tampaknya bukan sekadar mitos belaka.

Nyatanya, banyak orang yang rela mempertaruhkan segalanya hanya untuk orang yang dicintainya.

Dalam kasus perselingkuhan misalnya, tak sedikit mereka yang berselingkuh memilih meninggalkan keluarganya hanya untuk membela orang yang ditaksirnya.

Bahkan, tak sedikit pula anak yang tega melawan orangtua hanya demi membela orang yang dicintainya meski belum tentu menjadi pasangan hidupnya.

Mengapa jatuh cinta bikin bodoh?

Jatuh cinta membuat orang bodoh juga telah dibuktikan secara ilmiah.

Dalam laman Medical Daily disebutkan, hal tersebut terjadi karena adanya perubahan kimiawi pada orang yang sedang jatuh cinta.

Dengan menggunakan pemindaian otak, para peneliti mampu memetakan perubahan kimiawi yang terjadi dan mengungkapkan bagian otak yang aktif dan bagian yang mati selama jatuh cinta.

Hasil pemindaian otak menunjukkan bahwa bagian otak yang penting untuk penilaian, korteks frontal otak, mati saat orang jatuh cinta.

Para peneliti yang menggunakan pemindaian MRI menemukan bahwa korteks frontal dinonaktifkan ketika seseorang diperlihatkan gambar orang yang mereka cintai.

Hal ini membuat mereka menangguhkan semua kritik dan keraguan.

"Ketika Anda melihat seseorang yang Anda sukai, beberapa area otak menjadi aktif," kata Semir Zeki, profesor estetika saraf di University College London.

Namun, kata Zeki, bagian yang berperan dalam penilaian rasional dinonaktifkan saat seseorang sedang jatuh cinta.

Zeki mengatakan bahwa otak dapat bertindak dengan cara ini untuk tujuan biologis yang lebih tinggi alias memungkinkan terjadinya reproduksi.

"Jika penilaian rasional ditangguhkan, bahkan pasangan yang paling tidak mungkin pun dapat berkumpul dan bereproduksi," ucap Zeki.

Pemindaian otak juga mengungkapkan bahwa bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa takut dan bagian lain yang terlibat dalam emosi negatif ditutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau