Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2023, 06:42 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber NHS, Psycom

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendnegar tentang ADHD? ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan perkembangan syaraf yang mengakibatkan penderitanya sulit fokus, mengendalikan perilaku impulsif, dan terlalu aktif.

Biasanya, ADHD terdiagnosis pada masa kanak-kanak. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang mendapatkan diagnosis ADHD saat ia beranjak dewasa.

Sebenarnya, hal yang normal bagi anak-anak untuk kesulitan fokus dan berperilaku pada satu waktu.

Namun, anak-anak dengan ADHD biasanya memiliki gejala berlanjut dan bisa parah hingga mereka mengalami banyak kesulitan, baik di rumah, sekolah, maupun dalam pertemanan.

Anak yang mengalami ADHD biasanya suka melamun, melupakan atau kehilangan banyak hal, gelisah, atau terlalu banyak bicara.

Mereka juga cenderung ceroboh, sulit menahan godaan, atau susah bergaul dengan orang lain.

Nah, salah satu hal yang memicu ADHD ini adalah faktor genetik.

Baca juga: 9 Tanda-tanda Kecanduan Kafein, Apakah Anda Mengalaminya?

Bagaimana genetik memicu ADHD?

Hampir 90 persen ADHD terjadi karena faktor genetik. Psikiatri dari New York, Stephen Faraone mengatakan bahwa sekitar 7000 gen berbeda terlibat dalam risiko ADHD.

Dalam studi yang dilakukannya, Faraone menemukan bahwa risiko ADHD diturunkan dalam keluarga.

Anak yang memiliki satu orang tua dengan ADHD juga menderita ADHD. Dan ketika kedua orang tua menderita ADHD, risiko anak mengalami ADHD bisa mencapai 33 persen.

“Orang tua harus memahami bahwa risiko mereka mengalami ADHD adalah sekitar 25 persen. Itu cukup besar untuk dikhawatirkan, karena ADHD sendiri dapat pengasuhan anak menjadi lebih menantang,” kata Faraone.

Akan tetapi, terjadinya ADHD karena gen cenderung kompleks dan tidak bisa terjadi hanya karena kesalahan genetik tunggal.

Selain gen, faktor lingkungan juga berkontribusi sebagai penyebab ADHD. Meskipun kita memiliki gen pembawa ADHD, risiko penyakit tersebut akan semain besar ketika dikombinasikan dengan faktor lingkungan.

Faktor lingkungan yang bisa memicu ADHD, di antaranya:

  • Lahir prematur atau berat abdan bayi lahir rendah.
  • Mengalami epilepsi.
  • Mengalami kerusakan otak – yang terjadi baik di dalam rahim atau setelah cedera kepala parah di kemudian hari.

Baca juga: Apakah Neuropati Perifer Mengancam Jiwa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau