KOMPAS.com - Gatal di area organ intim adalah kondisi yang wajar ditemui, baik di dalam maupun di luar vagina atau vulva yang meliputi labia, klitoris, uretra, dan bukaan vagina.
Rasa gatal yang muncul bisa disebabkan oleh penggunaan sabun yang salah hingga infeksi menular seksual yang perlu diatasi secara medis.
Untuk lebih memahaminya, ketahui penyebab vagina terasa gatal dan cara mengatasinya berikut ini.
Mengalami iritasi sehingga menyebabkan vulva dan vagina terasa gatal, kemerahan, dan perih, seperti karena sabun, penggunaan krim atau losion, detergen, hingga penggunaan pantyliner yang mengandung pewangi tambahan
Mengalami gangguan kulit, seperti eksim dan psoriasis, yang membuat area organ intim terasa gatal dan kemerahan
Mengalami infeksi jamur yang bisa disebabkan kehamilan stres, diabetes, dan ketidakseimbangan hormon
Mengalami vaginosis bakterialis yang disebabkan oleh ketidakseimbangan jumlah bakteri baik dan buruk di dalam vagina
Mengalami infeksi menular seksual yang memicu rasa gatal, seperti chlamydia, gonore, dan herpes genital, yang biasanya disertai dengan gejala lain, seperti keputihan, nyeri saat buang air kecil, dan munculnya lepuhan
Mengalami masa menopause sehingga hormon estrogen berkurang dan membuat jaringan di vulva dan vagina menipis, mengering, dan berkurang elastisitasnya
Mengalami stres sehingga lebih mudah terserang infeksi yang menyebabkan rasa gatal
Mengalami kanker vulva yang jarang terjadi, namun menimbulkan gejala berupa vagina gatal pada penderitanya
Vagina yang terasa gatal bisa mengganggu kegiatan sehari-hari, namun umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius.
Menurut WebMD, vagina yang gatal umumnya akan membaik dengan sendirinya.
Namun, rasa gatal yang parah perlu diatasi diatasi secara medis menurut penyebabnya. Beberapa cara mengatasi vagina terasa gatal yang akan diberikan, seperti:
Mengonsumsi antibiotik atau antiparasit untuk rasa gatal yang disebabkan oleh vaginosis bakterialis dan infeksi menular seksual
Menggunakan obat antijamur, seperti krim, salep, atau obat oral, untuk mengatasi rasa gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur
Mengoleskan krim estrogen atau pelembap untuk vagina jika penyebabnya adalah menopause
Menggunakan losion atau krim steroid untuk kondisi lainnya yang memicu inflamasi
Selain mendapatkan pengobatan secara medis, ada beberapa perubahan kebiasaan yang perlu dilakukan untuk mengurangi rasa gatal, seperti:
Menghindari penggunaan pembalut atau krim untuk vagina yang mengandung pewangi tambahan
Menggunakan air dan sabun tanpa pewangi tambahan untuk membersihkan area genital, serta tidak menggunakannya lebih dari sekali sehari
Mengeringkan dari vagina ke arah anus
Menggunakan celana berbahan katun dan menggantinya setiap hari
Menghindari douching atau membersihkan vagina dengan air atau campuran cairan tertentu untuk menghilangkan bau
Mengganti popok pada bayi perempuan secara teratur
Menggunakan kondom setiap berhubungan seksual untuk mencegah penyakit menular seksual
Menggunakan pelumas berbahan dasar air jika memiliki vagina yang kering sebelum berhubungan seks
Menghindari melakukan hubungan seksual hingga kondisi yang dialami membaik
Menghindari kebiasaan menggaruk organ intim jika terasa gatal
Rasa gatal pada vulva dan vagina adalah hal yang wajar dialami. Dengan mengetahui penyebab vagina terasa gatal dan melakukan perubahan kebiasaan di atas, umumnya rasa gatal yang muncul bisa berkurang.
Namun, ketika rasa gatal tersebut terlalu sering muncul atau bertambah parah, Anda perlu segera mencari bantuan medis karena bisa jadi merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih serius.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.