KOMPAS.com - Depresi melankolis adalah jenis depresi yang memiliki gejala lebih parah dari jenis depresi lainnya.
Penyebab depresi melankolis tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli yang percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik dan produksi hormon kortisol yang berlebihan.
Untuk lebih memahaminya, ketahui penyebab depresi melankolis berikut ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Depresi Melankolis, Penyebab, Gejala, Pengobatannya
Menurut Verywell Health, penyebab depresi melankolis tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli yang berpendapat bahwa kondisi ini umumnya disebabkan oleh kondisi biologis.
Berbeda dengan jenis depresi lainnya, faktor sosial dan psikologis tidak berkaitan dengan depresi melankolis.
Beberapa kondisi biologis yang dipercaya menjadi penyebab depresi melankolis, yakni:
Ketiga kondisi ini kemudian akan berdampak pada fungsi tubuh, termasuk nafsu makan, metabolisme, dan daya ingat.
Kondisi ini juga akan memicu perubahan sinyal otak yang disebut dengan neuron sehingga akan menentukan respon tubuh terhadap lingkungan sekitar.
Baca juga: 17 Gejala Depresi Melankolis yang Perlu Diwaspadai
Belum ada pengobatan dan perawatan yang berguna untuk menyembuhkan depresi melankolis secara total. Namun, gejala yang muncul bisa diatasi sehingga tidak memicu kondisi yang lebih serius.
Dilansir dari WebMD, Anda perlu mencari bantuan medis ketika mengalami gejala depresi melankolis, seperti:
Meskipun tidak diketahui secara pasti, faktor biologis dipercaya sebagai penyebab depresi melankolis.
Penderita depresi melankolis memiliki kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan jenis depresi lainya.
Namun, mengonsumsi obat dan melakukan perawatan secara medis bisa menurunkan gejala yang muncul sehingga bisa menghindari kondisi yang lebih serius.
Baca juga: Apakah Depresi akan Sembuh? Begini Faktanya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya