Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Depresi Melankolis yang perlu Diwaspadai

Kompas.com - 06/06/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Depresi melankolis adalah jenis depresi yang memiliki gejala lebih parah dari jenis depresi lainnya.

Penyebab depresi melankolis tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli yang percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik dan produksi hormon kortisol yang berlebihan.

Untuk lebih memahaminya, ketahui penyebab depresi melankolis berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Depresi Melankolis, Penyebab, Gejala, Pengobatannya

Penyebab depresi melankolis

Menurut Verywell Health, penyebab depresi melankolis tidak diketahui secara pasti, namun banyak ahli yang berpendapat bahwa kondisi ini umumnya disebabkan oleh kondisi biologis.

Berbeda dengan jenis depresi lainnya, faktor sosial dan psikologis tidak berkaitan dengan depresi melankolis.

Beberapa kondisi biologis yang dipercaya menjadi penyebab depresi melankolis, yakni:

  • Faktor genetik dan heritabilitas
  • Gangguan pada sistem neuroendokrin tubuh yang melibatkan hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar adrenal (HPA) yang mengatur tubuh reaksi tubuh terhadap stres
  • Mengalami hiperkortisolisme sehingga tubuh memiliki jumlah hormon kortisol yang berlebihan

Ketiga kondisi ini kemudian akan berdampak pada fungsi tubuh, termasuk nafsu makan, metabolisme, dan daya ingat.

Kondisi ini juga akan memicu perubahan sinyal otak yang disebut dengan neuron sehingga akan menentukan respon tubuh terhadap lingkungan sekitar.

Baca juga: 17 Gejala Depresi Melankolis yang Perlu Diwaspadai

Kapan harus ke dokter?

Belum ada pengobatan dan perawatan yang berguna untuk menyembuhkan depresi melankolis secara total. Namun, gejala yang muncul bisa diatasi sehingga tidak memicu kondisi yang lebih serius.

Dilansir dari WebMD, Anda perlu mencari bantuan medis ketika mengalami gejala depresi melankolis, seperti:

  • Kehilangan kemampuan untuk menikmati hidup atau aktivitas yang menyenangkan
  • Merasa sedih, namun tidak disebabkan oleh peristiwa yang menyedihkan, seperti kehilangan orang yang dicintai
  • Mengalami penurunan nafsu makan atau mengalami penurunan berat badan yang signifikan
  • Mengalami perubahan psikomotorik, seperti tiba-tiba menggerakkan kaki atau melakukan gerakan yang lebih lambat daripada biasanya
  • Memiliki suasana hati yang buruk di pagi hari
  • Bangun lebih awal atau setidaknya dua jam sebelum waktunya
  • Merasa sangat bersalah

Meskipun tidak diketahui secara pasti, faktor biologis dipercaya sebagai penyebab depresi melankolis.

Penderita depresi melankolis memiliki kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan jenis depresi lainya.

Namun, mengonsumsi obat dan melakukan perawatan secara medis bisa menurunkan gejala yang muncul sehingga bisa menghindari kondisi yang lebih serius.

Baca juga: Apakah Depresi akan Sembuh? Begini Faktanya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau