Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2023, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Gim atau permainan roleplay ramai diperbincangkan karena dampaknya yang dianggap menjadi faktor gangguan perkembangan psikologis anak.

Salah satu video viral di jagat maya menjadi pemicu fenomena gim roleplay daring yang dimainkan anak-anak lebih disorot tajam.

Dalam video yang beredar terlihat seorang anak perempuan menangis setelah dihardik ayahnya karena kedapatan asyik bermain roleplay di Tiktok.

Dicari tahu, si anak ternyata memainkan peran dewasa dan diceritakan ia memiliki anak yang diperankan oleh pengguna lain tanpa dikenali identitasnya.

Lalu, apa itu roleplay? Berikut akan diulas mengenai pengertian, dampak, serta kemungkinan tanda-tanda kecanduannya. 

Baca juga: Bermain Roleplay Online dan Rumah-rumahan, Apa Bedanya?

Apa itu roleplay?

Mengutip Britannica, role-playing game atau roleplay adalah genre permainan yang membuat penggunanya dapat memainkan berbagai karakter fantasi atau fiksi ilmiah.

Game RP populer, seperti Dragon Quest, Dragon Age, Final Fantasy, Ultima Online, Ragnarok Online, dan masih banyak lagi.

Jenis game RP tersebut meminta para pemainnya (roleplayer) memainkan karakter tertentu untuk menjalankan misi melawan musuh.

Para pemain juga bisa meningkatkan keahliannya dengan berbagai atribut senjata atau pakaian yang tersedia.

Itu berbeda dengan game roleplay di Tiktok yang tengah viral saat ini.

Baca juga: Anak Kecanduan Bermain Roleplay, Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua?

Roleplay di Tiktok memungkinkan para pemain yang tidak saling kenal bisa "mutualan", follow akun dan menjalin hubungan fiksi tertentu dalam game.

Para pemain RP di Tiktok bisa memilih dan memainkan karakter secara bebas. Mereka dapat bermain peran menjadi tokoh tertentu yang ada di kehidupan nyata (seperti karakter idol kpop dan artis lainnya) atau yang benar-benar fiksi.

Para pemain terhubung dengan konten video berlatarbelakang dialog dilengkapi dengan fitur musik dan efek Tiktok.

Sehingga, memungkinkan adanya unsur vulgar atau pornografi dalam game roleplay online di Tiktok yang dimainkan anak-anak.

Baca juga: Dampak Bermain Roleplay di Usia Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Apa dampak roleplay pada anak?

Dr. Zulvia Oktanida Syarif SpKJ mengamati bahwa roleplay tidak cocok dimainkan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental.

"Seorang anak baru belajar bagaimana bisa mengenali dirinya sendiri dan lingkungannya," kata Dr. Zulvia yang biasa disapa Vivi kepada Kompas.com pada Kamis (21/6/2023).

Menurut Dr. Vivi, dampak roleplay pada anak dapat bersifat seketika dan jangka panjang.

Dampak roleplay yang bersifat langsung adalah membuat anak kecanduan gadget, yang dapat berimplikasi pada banyak hal. Misalnya, anak menjadi tidak fokus belajar, prestasi akademik menurun, dan kurang tidur.

Baca juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Mata Ketika Terlalu Lama Main Game di Gadget

Secara jangka panjang, dampak roleplay dapat menyebabkan gangguan dalam proses pembentukan identitas diri anak.

Apalagi, game RP di Tiktok dapat dimainkan secara sembarangan. Usia dan gender bisa disamarkan untuk memainkan konten yang bisa memuat visual dan bahasa vulgar, bahkan pornografi.

"Anak bisa bermain peran sebagai orang dewasa yang tidak sesuai dengan umurnya. Ketika dia chatting, bisa melibatkan bahasa-bahasa orang dewasa yang vulgar terkait seksual," ujarnya.

Anak yang terpapar konten dewasa, akan mengalami gangguan di bagian otak yang menjalankan fungsi kognitif, memori, konsentrasi, penilaian situasi, dan pengambilan keputusan.

"Jadi, seorang anak bisa menjadi lebih impulsif, tidak bisa menilai yang baik dan buruk, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak. Itu efek jangka panjangnya," terangnya.

Baca juga: 4 Bahaya Game Online untuk Kesehatan, dari Kecanduan hingga Obesitas

Apa tanda-tanda anak kecanduan roleplay?

Mengutip Techporn, orang-orang cenderung kehilangan jati dirinya sendiri saat bermain game, terutama roleplay yang bisa manjauhkan diri dari kenyataan.

Berikut tanda-tanda kecanduan roleplay yang harus diwaspadai orangtua pada anaknya:

  1. Lebih sensitif ketika tidak bermain: anak mudah kesal, memberontak, membentak, cepat marah, dan tidak sabar dengan aktivitas normal sehari-hari, maka ada yang salah pada dirinya dan mungkin itu adalah tanda ia kecanduan game roleplay.
  2. Menghabiskan banyak uang untuk game: beberapa game roleplay mendorong pemainnya untuk melakukan pembayaran asli dalam aplikasi, seperti untuk membeli atribut atau peralatan tertentu yang menunjang karakter yang dimainkan.
  3. Mengabaikan tugas harian dan mudah membuang waktu: anak yang sudah kecanduan roleplay, akan mudah lupa dengan kebutuhan di dunia nyata, seperti mengerjakan tugas sekolah, belajar, dan sebagainya. Waktunya hanya dihabiskan dnegan bermain game.
  4. Mengabaikan orang terdekat: anak yang sudah kecanduan roleplay ada kecenderung besar acuh dengan orang di sekitarnya, di dunia nyata, termasuk keluarga atau teman dekatnya. Bahkan, dari sikap pengabaian ini, anak bisa mulai belajar berbohong untuk menghindari interaksi dengan orang di dunia nyata.
  5. Abai dengan diri sendiri: individu yang kecanduan game bisa lupa makan makanan sehat atau sama sekali tidak makan, mandi, serta ganti pakaian untuk kesehatan dan kebersihan dirinya sendiri. Akibatnya, mereka bisa kekurangan nutrisi dan mudah sakit.

Jika Anda sebagai orangtua melihat tanda-tanda kecanduan roleplay pada anak, segeralah mencari solusi.

"Jika memang kesulitan, orangtua bisa mencari bantuan profesional, bisa ke psikolog atau psikiater," saran Dr. Vivi untuk dampak roleplay pada anak bisa diukur dan tangani dengan baik.

Baca juga: Terlihat Sepele, Kebanyakan Main Game Bisa Bikin Anak Pingsan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau