KOMPAS.com - Psikosis terjadi ketika Anda sudah sulit memisahkan kenyataan dengan khayalan.
Mengutip Healthline, orang dengan psikosis bisa kehilangan motivasi hidup dan penarikan diri terhadap lingkungan sosial.
Bahkan, banyak kasus yang menunjukkan bahwa kondisi tersebut mendorong penderitanya untuk melukai diri sendiri atau orang lain.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang psikosis, apa saja kemungkinan penyebab dan tanda-tandanya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Psikosis dan Penyebabnya
Mengutip National Institute of Mental Health, psikosis adalah kondisi yang mengacu pada kumpulan gejala pada pikiran orang yang kesulitan melihat kenyataan.
Selama episode psikosis (psikotik), pikiran dan persepsi seseorang terganggu hingga mungkin kesulitan mengenali apa yang nyata dan apa yang tidak.
Sehingga, orang yang mengalami psikosis mungkin mengalami halusinasi atau delusi.
Psikosis umum pada anak pra-remaja hingga remaja atau usia belasan hingga pertengahan 20-an tahun.
Namun, Anda juga dapat mengalami psikotik pada usia lebih muda dan lansia. Misalnya, orang dewasa yang lebih tua dengan kelainan neurologis mungkin berisiko lebih tinggi mengalami psikosis.
Baca juga: Role Confusion Anak yang Bermain Roleplay Harus Diwaspadai Orangtua
Mengutip Healthline, penyebab psikosis tidak jels karena bisa sangat kompleks.
Setiap kasus psikosis penyebabnya bisa berbeda. Beberapa kemungkinan penyebab psikosis, meliputi:
Dr. Lahargo Kembaren SpKJ mengatakan kepada Kompas.com pada Kamis (22/6/2023) bahwa bermain roleplay game (RPG) tanpa mengenal waktu sejak usia anak juga bisa menjadi salah satu penyebab psikosis.
"Karena dia sudah sangat melekat dengan permainan roleplay, ia bisa menjadi sulit membedakan mana yang nyata dan khayalan," kata Dr. Lahargo.
Baca juga: Dianggap Bahaya, Bagaimana Roleplay Pengaruhi Identitas Diri Anak?
Disari dari National Institute of Mental Health dan Healthline, orang dengan psikosis biasanya mengalami delusi, kepercayaan yang salah akan suatu hal.
Tanda-tanda psikosis lainnya dapat berupa ucapan dan perilaku yang tidak koheren atau tidak masuk akal untuk situasi tersebut.
Namun, seseorang akan sering menunjukkan perubahan perilakunya sebelum psikosis berkembang.
Baca juga: Bagaimana Kelebihan Dopamin Bikin Halusinasi dan Berkaitan dengan Skizofrenia?
Tanda-tanda peringatan untuk perilaku psikosis meliputi:
Baca juga: Bikin Penderitanya Gampang Curiga, Apa Itu Skizofrenia Paranoid?
Bersamaan dengan gejala-gejala tersebut, seseorang dengan psikosis juga dapat mengalami perubahan perilaku yang lebih umum yang meliputi:
Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengalami episode psikotik berperilaku membingungkan dan tidak dapat diprediksi.
Mereka dapat membahayakan diri sendiri atau melakukan kekerasan terhadap orang lain.
Sangat penting untuk mendapakan bantuan profesional kesehatan mental segera, jika seseorang mengalami gejala psikosis.
Baca juga: Berapa Besar Kemungkinan Skizofrenia Diturunkan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.