KOMPAS.com - Dopamin memiliki banyak fungsi bagi tubuh, yang bila kelebihan dapat memicu halusinasi yang menjadi gejala skizofrenia.
Dopamin adalah neurotrasmitter dalam otak.
Mengutip Medical News Today, dopamin berfungsi sebagai sinyal kimia untuk mengidentifikasi dan mengoordinasikan jenis sel saraf tertentu di seluruh otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer.
Ketika neurotransmitter mencapai sel target, ia menempel pada reseptor spesifik dan memicu tindakan tertentu di dalam sel.
Otak melepaskan dopamin sebagai respons terhadap semua jenis hadiah dan selama aktivitas yang menyenangkan.
Dopamin dapat berperan dalam motivasi, keinginan, dan hasrat. Ini juga berperan dalam gerakan otot, suasana hati, dan pengambilan keputusan.
Mengutip Verywell Health, salah satu akibat dari kelebihan dopamin adalah dapat menyebabkan terjadinya halusinasi.
Baca juga: Skizofrenia
Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tampak nyata, tetapi diciptakan oleh pikiran kita sendiri.
Mengutip Healthline, gejala halusinasi bisa disebabkan oleh penyakit mental, efek samping obat-obatan, atau penyakit fisik, seperti epilepsi atau gangguan penggunaan alkohol.
Misalnya, mendengar suara yang tidak dapat didengar orang lain di ruangan itu atau melihat gambar yang tidak nyata.
Mengutip Healthline, halusinasi dapat mempengaruhi kelima indra manusia, yaitu visual, penciuman, gustatorik, pendengaran, dan taktil.
Halusinasi visual melibatkan melihat hal-hal yang tidak ada. Halusinasi dapat berupa objek, pola visual, orang, atau cahaya.
Misalnya, individu mungkin melihat seseorang yang tidak ada di dalam ruangan atau lampu berkedip yang tidak dapat dilihat orang lain.
Halusinasi penciuman melibatkan indera penciuman manusia.
Individu mungkin mencium bau yang tidak sedap saat bangun di tengah malam atau merasa tubuh mengeluarkan bau tertentu, padahal tidak.