Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Polusi Udara Menyebabkan Bronkitis? Ini Faktanya…

Kompas.com - 27/06/2023, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Bronkitis umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Namun, apakah polusi udara menyebabkan bronkitis?

Ternyata, polusi udara mengandung partikel kecil yang bisa menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan sehingga memicu terjadinya bronkitis.

Kondisi ini kemudian akan membuat penderita mengalami kesulitan untuk bernapas dan akan semakin memburuk seiring dengan berjalannya waktu.

Untuk itu, ketahui kaitan antara polusi udara dan bronkitis serta tindakan pencegahan yang bisa dilakukan berikut ini.

Baca juga: 8 Dampak Polusi Udara pada Sistem Pernapasan

Apakah polusi udara menyebabkan bronkitis?

Tidak hanya karena bakteri dan virus, polusi udara ternyata adalah salah satu penyebab bronkitis.

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara mengandung partikel berbahaya untuk kesehatan.

Partikel polusi udara umumnya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, namun bisa terhirup dan masuk ke dalam paru-paru.

Partikel kecil tersebut akan memasuki aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga memicu inflamasi pada organ tubuh, seperti jantung, otak, dan paru-paru.

Polusi udara juga akan menyebabkan inflamasi pada tabung bronkial dan memicu produksi mukus atau lendir yang lebih banyak.

Mukus yang yang diproduksi kemudian akan menutup saluran udara dari dan ke paru-paru sehingga penderita akan mengalami kesulitan untuk bernapas.

Selain memproduksi mukosa yang lebih banyak, terdapat gejala bronkitis lainnya yang akan muncul, seperti sesak napas, demam, pilek, dan kelelahan.

Baca juga: Polusi Udara Bisa Jadi Faktor Penyebab Stunting, Kok Bisa?

Cara mencegah bronkitis

Polusi udara terkadang tidak bisa dicegah, namun terdapat beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk melindungi tubuh dari efek buruknya.

Dilansir dari Cleveland Clinic, ada beberapa cara mencegah bronkitis yang disebabkan oleh polusi udara, seperti:

  • Menghindari asap rokok atau penyebab iritasi lainnya
  • Menghindari pemicu alergi atau asma, seperti debu dan serbuk sari
  • Menggunakan humidifier atau pelembap udara untuk mencegah iritasi paru-paru
  • Melakukan vaksinasi untuk flu dan pneumonia
  • Menggunakan masker ketika berada di luar ruangan
  • Menghindari aktivitas di luar ruangan jika tidak diperlukan
  • Menutup pintu dan jendela ketika kualitas udara buruk
  • Mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih

Bronkitis bisa membahayakan kesehatan jika berlangsung dalam waktu lama dan memicu terjadinya kerusakan paru-paru.

Namun, pengobatan dan perawatan yang didapatkan bisa meringankan gejala yang muncul sehingga tidak bertambah serius.

Dengan mengetahui apakah polusi udara menyebabkan bronkitis, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Meskipun begitu, Anda perlu segera mencari bantuan medis ketika batuk lebih dari tiga minggu dan muncul gejala lain, seperti demam dan sesak napas, agar bisa mendapatkan diagnosis serta pengobatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau