KOMPAS.com - Serangan jantung merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan penangan segera (darurat medis).
Dr. Sidhi Laksono Purwowiyoto, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Diagram Siloam Cinere mengatakan bahwa itu karena serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terputus, biasanya karena penyumbatan pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner.
Baca juga: Kenali Apa itu Serangan Jantung, Ciri-ciri, dan Penyebabnya
Mengutip Mayo Clinic, setiap menit setelah serangan jantung, akan lebih banyak jaringan otot jantung yang rusak atau mati.
Perawatan mendesak diperlukan untuk memperbaiki aliran darah dan mengembalikan kadar oksigen.
Perawatan serangan jantung tergantung pada apakah ada penyumbatan aliran darah sebagian atau seluruhnya.
Tidak sedikit pasien yang meninggal setelah mengalami serangan jantung.
Baca juga: Kenali Gejala Serangan Jantung Mendadak
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 17,9 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada 2019.
Angka itu mewakili 32 persen dari semua kematian global. Dari jutaan kematian tersebut, 85 persen disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.
“Gejala serangan jantung dapat bervariasi, tetapi yang paling umum termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, dan kelelahan yang tak terduga”, kata dr. Sidhi dalam keterangan persnya kepada Kompas.com pada Selasa (27/6/2023).
Baca juga: 8 Gejala Serangan Jantung Pada Wanita yang Sering Disepelekan
Menurut dr. Sidhi yang mendalami Cardiac CT di National Taiwan University Hospitals dan Interventional Cardiologist di Shanghai Institute of Cardiovascular, beberapa opsi penanganan serangan jantung secara medis, meliputi:
Selanjutnya, ia menyarankan untuk penderita serangan jantung menjalani gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara teratur, mengurangi stres, menghindari merokok, dan menjaga berat badan yang sehat.
Itu sebagai cara untuk mencegah serangan jantung lebih lanjut.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.