Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Arya Tjipta, Sp. B.P.R.E., Subsp.K.M(K)
Dokter

Dokter Spesialis Bedah Plastik

Benjolan di Tubuh Anda Bisa Jadi Lipoma, Tahu Apa Itu?

Kompas.com - 04/07/2023, 15:35 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TANGAN Anda meraba sesuatu yang tidak biasa. Benjolan kecil, tersembunyi di balik lapisan kulit Anda. Itu lunak, tidak menyakitkan, dan seolah-olah bergerak ketika Anda menekannya.

Anda mencoba untuk mengabaikannya, berpikir mungkin itu hanya lemak biasa. Tapi, bisakah Anda benar-benar yakin?

Pada suatu malam yang dingin dan hening, pikiran Anda mulai berkeliaran. Anda mulai bertanya-tanya,"Apa ini? Apakah ini sesuatu yang harus saya khawatirkan?" Pertanyaan itu muncul di pikiran Anda, meresahkan tidur Anda.

Apakah Anda pernah merasa demikian? Apakah Anda pernah menemukan benjolan kecil di tubuh yang terasa lunak saat disentuh?

Jangan langsung panik! Bisa jadi, apa yang Anda alami adalah lipoma.

Mari kita jelajahi dunia medis yang menarik ini bersama-sama, dan kita akan membongkar misteri di balik lipoma, 'benjolan misterius' Anda tersebut.

Lipoma adalah pertumbuhan jaringan lemak yang abnormal di bawah kulit, biasanya tidak menyakitkan dan bergerak ketika disentuh.

Mereka biasanya muncul di dada, punggung, lengan, atau paha dan bisa jadi sekecil biji kacang atau sebesar bola softball. Sejauh ini, lipoma masih menjadi misteri di dunia medis.

Etiologi atau penyebab pasti dari lipoma masih belum diketahui. Namun, sejumlah dokter percaya bahwa lipoma bisa berkembang akibat cedera ringan.

Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa lipoma bisa jadi kondisi genetik, mengingat mereka sering terjadi dalam keluarga. Karena tidak sedikit pula pasien yang datang dengan beberapa anggota keluarganya berbarengan untuk dilakukan tindakan pembedahan.

Lipoma bisa terjadi pada orang-orang di semua kelompok usia, tetapi paling umum pada orang dewasa berusia 40-60 tahun. Dari persentase penelitian yang dilakukan, lipoma juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Lipoma bisa terbentuk di hampir semua bagian tubuh yang memiliki jaringan lemak. Namun, paling umumnya lipoma ditemukan di:

1. Lengan: Lipoma bisa tumbuh di bawah kulit di sepanjang lengan.

2. Paha dan kaki: Lipoma sering ditemukan di paha dan kadang-kadang di bagian lain dari kaki.

3. Dada dan punggung: Lipoma juga bisa muncul di dada atau punggung.

4. Leher: Meskipun lebih jarang, lipoma bisa tumbuh di leher.

5. Perut: Lipoma bisa muncul di perut, biasanya di bawah kulit.

6. Bahu: Bahu adalah area lain di mana lipoma bisa tumbuh.

7. Area Lain: Lipoma juga dapat terbentuk di area lain dengan jaringan lemak, termasuk bokong dan aksila (ketiak).

Meskipun lipoma biasanya tumbuh di bawah kulit, mereka juga bisa tumbuh dalam jaringan yang lebih dalam, seperti otot atau organ dalam.

Lipoma semacam ini bisa jadi lebih sulit dideteksi dan mungkin memerlukan teknik pencitraan medis seperti ultrasonografi, CT scan, atau MRI untuk diagnosis.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan lipoma. Faktor-faktor ini termasuk:

1. Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki lipoma, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan lipoma.

2. Usia: Meskipun lipoma bisa terjadi pada usia berapa saja, mereka paling umum pada orang dewasa berusia 40-60 tahun.

3. Cedera: Beberapa orang mengembangkan lipoma setelah cedera, tetapi hubungan antara cedera dan lipoma belum sepenuhnya dipahami.

Penanganan

Untungnya, lipoma biasanya tidak berbahaya dan sering tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika lipoma tumbuh atau mulai menyebabkan rasa sakit, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan. Pengobatan mungkin melibatkan:

1. Pembedahan: Ini adalah metode pengobatan yang paling umum untuk lipoma. Dokter akan mengangkat lipoma melalui prosedur pembedahan sederhana.

2. Liposuction: Dalam beberapa kasus, liposuction dapat digunakan untuk mengangkat lipoma. Prosedur ini melibatkan penyedotan lemak dari lipoma menggunakan jarum besar.

3. Pengobatan steroid: Steroid dapat disuntikkan ke dalam lipoma untuk mengurangi ukurannya.

Meskipun pengobatan lipoma, seperti pembedahan atau liposuction, biasanya berlangsung dengan baik dan memiliki risiko komplikasi yang rendah, beberapa potensi komplikasi tetap bisa terjadi, antara lain:

1. Infeksi: Seperti dengan prosedur bedah mana pun, ada risiko infeksi di situs operasi.

2. Bleeding or Hematoma: Pendarahan atau pembentukan hematoma (kumpulan darah yang membeku di bawah kulit) dapat terjadi setelah operasi.

3. Seroma: Kadang-kadang, cairan dapat terkumpul di area tempat lipoma diangkat, menciptakan bengkak yang disebut seroma.

4. Numbness or Tingling: Jika lipoma tumbuh dekat saraf, operasi untuk mengangkatnya dapat merusak saraf dan menyebabkan mati rasa atau kesemutan di area tersebut.

5. Scarring: Bekas luka adalah hasil yang umum dari operasi apa pun, termasuk operasi lipoma. Meski begitu, dengan teknik bedah dan perawatan pascaoperasi yang tepat, bekas luka bisa diminimalkan.

6. Recurrence: Meskipun jarang, lipoma bisa tumbuh kembali di tempat yang sama, terutama jika tidak sepenuhnya diangkat saat operasi pertama.

Ingatlah bahwa sebagian besar lipoma dapat diangkat tanpa komplikasi serius. Untuk meminimalkan risiko komplikasi, pastikan untuk memilih dokter berpengalaman dan ikuti semua instruksi pascaoperasi dengan seksama.

Pencegahan

Saat ini, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah lipoma. Tetapi, menjaga kesehatan secara umum dan melakukan pemeriksaan rutin pada tubuh bisa menjadi langkah awal yang baik.

Jika Anda menemukan benjolan yang tidak biasa, segeralah konsultasi dengan dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com