KOMPAS.com - Bagi beberapa orang, sunat untuk pria adalah bagian dari perintah agama. Namun, tahukah Anda? Sunat juga punya manfaat kesehatan.
Perlu Anda ketahui, sunat pada pria adalah operasi kecil untuk menghilangkan kulit penutup ujung penis atau kulup.
Kulup sebernanya berfungsi untuk melindungi kepala penis dan mendorong sensasi seksual.
Namun, menghilangkan bagian tersebut ternyata membawa banyak manfaat untuk kesehatan.
Baca juga: 5 Tanda-tanda Luka Sunat Infeksi, Orangtua Perlu Waspada
Bukan sekadar ritual keagamaan. Sunat pria juga membawa beberapa manfaat kesehatan sebagai berikut:
Sunat membuat pria lebih mudah mencuci penis. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari berbagai penyakit terkait organ intim.
Karena membuat pria lebih mudah menjaga kebersihan, risiko infeksi saluran kemih pun lebih kecil.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Luka Sunat Bermasalah, Bisa Bengkak sampai Susah Sembuh
Pria yang disunat mungkin memiliki risiko lebih rendah terhadap infeksi menular seksual tertentu, termasuk HIV. Namun, praktik seksual yang aman tetap penting.
Kadang-kadang, kulup pada penis yang tidak disunat sulit atau tidak mungkin ditarik kembali (fimosis).
Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada kulup atau kepala penis.
Baca juga: Berapa Lama Luka Sunat Sembuh?
Kanker penis memang jarang terjadi. Namun, risiko pria yang disunat untuk mengalami kanker penis juga lebih kecil. Wanita dengan pasangan yang sudah disunat juga kecil kemungkinannya mengalami kanker serviks.
Secara tak langsung, sunat juga bisa meningkatkan kesuburan pria. Dengan sunat, pria bisa terhindar dari risiko infeksi dan penyakit menular seksual. Jadi, khitan dapat berdampak pada kesuburuan pria.
Sunat umumnya dilakukan saat masih usia anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa melakukan sunat.
Akan tetapi, sunat saat dewasa biasanya membutuhkan prosedur anestesi dan waktu penyembuhan yang lebih lama.
Baca juga: 10 Cara Merawat Luka Sunat Biar Cepat Kering
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.