PENYAKIT reumatik merupakan kelompok penyakit yang melibatkan sistem muskuloskeletal, termasuk sendi, tulang, otot, dan jaringan ikat.
Meskipun penyakit ini cukup umum dan berdampak besar pada kualitas hidup seseorang, masih banyak masyarakat yang kurang mengenal dan memahami penyakit reumatik.
Salah satu indikator kurangnya pemahaman tentang penyakit ini adalah kesalahan penulisan nama penyakit, yang sering kali ditulis "rematik", padahal seharusnya "reumatik".
Selain itu, masyarakat masih menganggap bahwa penyakit “rematik” hanya dikaitkan dengan penyakit artritis reumatoid saja.
Melalui peningkatan edukasi dan kesadaran tentang penyakit reumatik, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap gejala dan dampak dari penyakit ini.
Penyakit reumatik bukanlah penyakit tunggal. Reumatik adalah istilah umum yang mencakup lebih dari 100 kondisi yang dapat memengaruhi sistem muskuloskeletal, termasuk sendi, otot, tulang, dan jaringan lunak.
Penyakit ini disebabkan berbagai faktor, seperti peradangan, infeksi, atau ketidakseimbangan sistem kekebalan tubuh ataupun disebut dengan autoimun.
Penyakit reumatik sering kali disertai dengan gejala nyeri, kaku, dan pembengkakan pada area yang terkena.
Beberapa jenis penyakit reumatik yang umum terjadi di masyarakat antara lain adalah:
Penyakit reumatik memiliki dampak signifikan di masyarakat, baik dalam hal kualitas hidup maupun biaya ekonomi.
Penyakit ini sering kali menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi, yang dapat membatasi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, penyakit reumatik juga dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan pada sendi, tulang, dan organ dalam.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengelola penyakit reumatik sedini mungkin agar dapat meminimalkan dampaknya.
Dokter reumatologi adalah seorang subspesialis dari penyakit dalam, dengan gelar Sp.PD, K-R (Spesialis Penyakit dalam, Konsultan Reumatologi) yang menangani penyakit reumatik.
Namun, sayangnya dokter reumatologi di Indonesia masih kurang jumlahnya. Sampai 2023, dokter reumatologi yang terdaftar di Perhimpunan Reumatologi Indonesia (Indonesian Rheumatology Association) masih berjumlah 72 orang.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya