Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Sumber Antara,CDC

KOMPAS.com - Nyamuk Anopheles dapat menyebabkan malaria pada manusia.

Parasit akan ditularkan pada manusia sebelum akhirnya menyebabkan infeksi dan merusak sel darah merah di dalam tubuh.

Nyamuk ini memiliki warna abu-abu kehitaman dan posisi badannya yang condong sekitar 45 derajat dengan posisi kepala lebih rendah serta ukuran yang lebih besar.

Untuk lebih memahaminya, kenali ciri-ciri nyamuk Anopheles dan peredarannya berikut ini.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Demam Berdarah pada Orang Dewasa

Ciri-ciri nyamuk Anopheles penyebab Malaria

Dilansir dari CDC, berikut adalah ciri-ciri nyamuk Anopheles penyebab malaria yang perlu diketahui:

  • Memiliki tiga bagian tubuh, yakni kepala, thorax atau rangka dada, dan abdomen atau perut, yang memiliki fungsi berbeda
  • Memiliki panjang palp, atau organ di antara antena yang memiliki fungsi untuk mencium bau, yang sama dengan panjang belalai atau proboscis
  • Memiliki sisik berwarna hitam dan putih di bagian sayap
  • Memiliki posisi badan menukik sekitar 45 derajat dengan bagian kepala yang lebih rendah dari posisi abdomen

Nyamuk Anopheles hanya akan menggigit manusia dan hewan, seperti lembu.

Nyamuk Anopheles jantan umumnya akan terbang secara berkelompok dan nyamuk Anopheles betina akan masuk ke dalam kelompok tersebut untuk mencari pasangan.

Baca juga: 2 Perbedaan Demam Berdarah dan Demam Berdarah Dengue

Peredaran nyamuk Anopheles

Dikutip dari Antara, Rabu (12/4/2023), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Imam Firmansyah, Sp.,KJ., S.H, menyebutkan bahwa nyamuk Anopheles umumnya tinggal di area pesisir pantai, pegunungan, dan rawa-rawa.

Imam menjelaskan bahwa Indonesia merupakan wilayah yang cocok untuk perkembangan nyamuk Anopheles meskipun beberapa daerah dinyatakan bebas dari malaria.

Nyamuk Anopheles betina umumnya akan bertelur dalam 2-3 hari setelah mencerna darah dan akan menghasilkan 50-200 butir telur yang menetas serta hidup di dalam air.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com