Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Panas Dalam, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 15/08/2023, 16:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Panas dalam menyebabkan sensasi tidak nyaman pada area tenggorokan. Namun, istilah panas dalam tidak ditemukan secara medis.

Panas dalam merupakan kumpulan gejala yang dialami ketika terpapar panas, daya tahan menurun, hingga mengonsumsi makanan yang tinggi pengawet.

Kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan minum cukup air putih sehingga suhu tubuh kembali normal.

Untuk lebih jelasnya, kenali apa itu panas dalam, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya berikut ini.

Baca juga: Kenapa Tenggorokan Gatal? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Apa itu panas dalam?

Dikutip dari Antara News, Senin (2/10/2017), Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Carolus Jakarta dr. Laurentius Aswin Pramono, M.Epid., SpPD-KEMD menjelaskan, panas dalam adalah istilah untuk menggambarkan sensasi panas di tenggorokan saat batuk atau ngilu pada otot. 

Masalah kesehatan ini tidak memiliki istilah medis khusus. Meskipun begitu, sensasi panas yang dialami akan berbeda-beda pada masing-masing orang.

Namun, awam terkadang juga sering menyebut panas dalam dengan istilah radang tenggorokan.

Melansir Kementerian Kesehatan, peradangan pada tenggorokan karena infeksi virus dan bakteri kerap disebut dengan panas dalam.

Kondisi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman, perih, gatal, dan kering pada tenggorokan.

Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan menelan, makan, dan berbicara.

Baca juga: 12 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan dan Cara Mengatasinya

Penyebab panas dalam

Panas dalam bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor penyebab panas dalam yang umum ditemui, seperti:

  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
  • Terpapar panas secara terus-menerus
  • Memiliki kebiasaan makan makanan yang mengandung pengawet, seperti mi instan
  • Jarang atau tidak pernah berolahraga sehingga rentan terinfeksi kuman
  • Sering terpapar polusi atau asap rokok
  • Mengidap alergi, seperti alergi debu, dingin, atau bulu binatang
  • Memiliki riwayat sinusitis
  • Sering berada di dalam ruangan yang kering, seperti ruangan dengan pendingin udara atau AC
  • Melakukan kontak dengan penderita radang tenggorokan
  • Memiliki riwayat penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease)
  • Memiliki kebiasaan yang memicu ketegangan pada otot tenggorokan, seperti berteriak

Dari beberapa penyebab di atas, infeksi virus merupakan penyebab yang paling umum ditemui.

Baca juga: 13 Penyebab Sakit Tenggorokan saat Menelan

Gejala panas dalam

Panas dalam dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada tenggorokan. Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa gejala panas dalam yang akan dialami, seperti:

  • Merasa gatal di area tenggorokan
  • Merasa sakit di area tenggorokan yang akan semakin parah ketika menelan atau berbicara
  • Mengalami kesulitan menelan
  • Merasa nyeri atau mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening yang ada di area leher atau rahang
  • Mengalami pembengkakan pada tonsil
  • Mengalami perubahan suara, seperti menjadi serak
  • Mengalami batuk, bersin, dan pilek
  • Mengalami demam

Gejala panas dalam tersebut umumnya akan muncul sekitar dua hingga lima hari setelah mengalami infeksi.

Namun, tidak semua gejala akan dialami karena tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing serta penyebab panas dalam itu sendiri.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau