Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Sering Marah Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Mental Ini

Kompas.com - 29/08/2023, 16:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang bisa merasakan amarah dan ini merupakan emosi yang normal. Namun, sering marah bisa menjadi tanda-tanda masalah kesehatan mental.

Masalah kesehatan mental seperti gangguan eksplosif intermiten hingga gangguan OCD bisa mengakibatkan seseorang sering marah atau tidak bisa mengendalikan kemarahannya.

Sebelum membahas apa saja gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kemarahan, Anda mungkin perlu mengetahui penyebab umum orang mudah marah.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kemarahan Tidak Dikelola dengan Baik?

Apa penyebab umum dari kemarahan?

Kemarahan sering kali merupakan respons terhadap kondisi atau perisiwa yang menyebabkan seseorang merasa stres atau frustrasi.

Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab umum dari kemarahan:

  • Menerima ancaman fisik
  • Merasa dilecehkan atau tidak dihargai
  • Diperlakukan tidak adil
  • Merasa stres atau cemas
  • Konflik antar individu
  • Stres kronis
  • Trauma masa lalu
  • Perasaan tidak berdaya.

Sering marah bisa jadi tanda penyakit apa saja?

Marah memang emosi normal yang dimiliki semua orang. Akan tetapi, sering marah terutama ledakan amarah yang berlebihan bisa menandakan seseorang mengidap gangguan kesehatan mental.

Berikut masalah kesehatan mental yang menyebabkan seseorang mudah marah:

  • Gangguan eksplosif intermiten (IED)

Gangguan eksplosif intermiten (IED) atau intermittent explosive disorder adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan ekspresi kemarahan yang ekstrem dan seringkali tidak terkendali.

Beberapa orang melaporkan perubahan afektif sebelum ledakan, misalnya ketegangan dan perubahan suasana hati.

Orang dengan gangguan eksplosif intermiten melampiaskan amarahnya dengan merusak benda yang ada di sekitarnya atau menyakiti orang lain.

Baca juga: 5 Cara Mengelola Kemarahan agar Terhindar dari Perilaku Kasar

  • Gangguan ADHD

Dikutip dari laman FKM Unair, gangguan attention-deficit hyperactivity gisorder (ADHD) adalah gangguan neuropsikiatri yang mempengaruhi cara kerja otak.

Ditandai dengan sikap seseorang yang hiperaktif, sulit fokus, dan melakukan tindakan impulsif lainnya.

Banyak penelitian mengungkapkan ADHD sering komorbiditas dengan beberapa gangguan kejiwaan seperti gangguan perilaku, ketidakmampuan belajar, depresi, dan gangguan kecemasan.

Kondisi ini jamak terjadi pada anak-anak, namun gejalanya sering kali menetap hingga dewasa.

Gejala ADHD adalah kemarahan yang tak terkendali, termasuk perasaan mudah tersinggung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau