Masalah pernafasan pada masa bayi dan anak-anak dapat menyebabkan sesak napas.
Beberapa anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan akibat virus memiliki risiko untuk mengalami asma kronis.
Jika Anda menderita asma, paparan terhadap unsur-unsur tertentu di lingkungan sekitar dapat menyebabkan gejala asma.
Bagi sebagian orang, paparan debu tertentu (debu industri atau kayu), asap dan uap kimia, serta jamur dapat menyebabkan timbulnya asma untuk pertama kalinya.
Asap rokok dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. Perokok memiliki risiko tinggi terkena asma.
Mereka yang ibunya merokok saat hamil atau terpapar asap rokok juga lebih mungkin menderita asma.
Paparan komponen utama kabut asap dapat meningkatkan risiko asma.
Orang-orang yang tumbuh besar atau tinggal di area perkotaan memiliki risiko lebih tinggi terkena asma.
Anak-anak dan orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas mempunyai resiko lebih besar terkena asma.
Obesitas bisa meningkatkan peradangan di tubuh, yang juga akan memicu masalah pernapasan.
Pasien obesitas sering kali menggunakan lebih banyak obat, menderita gejala yang lebih buruk, dan kurang mampu mengendalikan asmanya dibandingkan pasien dengan kisaran berat badan yang sehat.
Mengetahui apa penyebab asma dan faktor risikonya sangatlah penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Meskipun begitu, masing-masing orang akan menunjukkan gejala asma yang berbeda sehingga perlu konsultasi secara medis untuk mengatasi kondisi yang dialami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.