Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tantrum pada Balita, Gejala, Penyebab, sampai Pencegahannya

Kompas.com - 26/09/2023, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas.

Tantrum pada anak balita biasanya terjadi di tempat dan waktu tertentu, terutama setelah si kecil mendapatkan penolakan atas sesuatu yang mereka inginkan. Tantrum biasanya berhenti saat anak mendapatkan apa yang diinginkan.

Simak penjelasan berikut untuk mengetahui apa itu tantrum, gejala, sampai cara pencegahannya.

Baca juga: Apakah Tantrum Normal Terjadi pada Anak?

Apa gejala tantrum?

Dilansir dari Yankes Kemkes, berikut beberapa gejala tantrum pada balita:

  • Makan dan buang air besar tidak teratur
  • Sulit beradaptasi dengan sesuatu yang baru
  • Suasana hati yang lebih sering negatif
  • Mudah terprovokasi
  • Mudah marah dan sulit dialihkan perhatiannya
  • Berteriak dan meronta-ronta.

Anak dengan gejala di atas dan memiliki energi berlimpah biasanya lebih mudah tantrum.

Apa penyebab tantrum?

Penyebab tantrum yang umum adalah karena lapar, merasa lelah, atau merasa tidak enak badan.

Selain itu, seorang pakar pengasuhan anak, Rudolph Dreukurs menekankan bahwa alasan utama yang menyebabkan anak-anak tantrum ialah perasaan putus asa.

Dikutip dari Cleveland Clinic, anak-anak yang putus asa seringkali mencari perhatian yang tidak semestinya kepada orang tua dengan bentuk ekspresi emosional yang meledak-ledak.

Pola pengasuhan orang tua yang tidak konsisten seperti terlalu memanjakan dan menuruti keinginan anak juga menjadi salah satu sebab anak-anak tantrum.

Meskipun begitu, perilaku agresif yang ditunjukan oleh anak ini adalah hal yang normal pada usia 15 bulan hingga 6 tahun.

Karena itu, orang tua perlu merespons dengan tepat, sebab jika salah dalam memberikan perlakuan akan berdampak negatif terhadap perkembangan anak.

Baca juga: Orang Dewasa Juga Bisa Tantrum, Begini Cara Mengatasinya

Bagaimana cara mengatasi tantrum?

Cara pertama mengatasi tantrum yaitu menemukan penyebab yang mendasarinya.

Ayah dan ibu dapat memastikan apakah anak merasa lapar, kesepian, atau kelelahan, kemudian baru menentukan langkah untuk meredakan tantrum.

Selain itu, ada beberapa tips mengatasi atau meredakan tantrum pada balita, antara lain:

  • Biarkan anak menumpahkan kemarahannya dan tunggu sampai emosinya mereda
  • Ajak anak bermain dengan memilih permainan yang melibatkan si kecil untuk berpikir dan berargumen
  • Buatlah si kecil tertawa dengan tingkah konyol atau cerita lucu
  • Hindari membentak si kecil, sebaliknya Anda dapat menegur anak dengan perlahan
  • Berikan pelukan kepada si kecil untuk meluluhkan amarahnya.

Bagaimana cara mencegah tantrum?

Meski terkadang ledakan emosi atau amarah si kecil tidak bisa dihindari, ada beberapa cara mencegah anak tantrum, antara lain:

  • Membiasakan si kecil untuk menjalani aktivitas secara terjadwal. Namun, orangtua perlu memaklumi jika anak tampak stres dalam menjalani aktivitas sesuai jadwal
  • Upayakan si kecil tidak kelaparan, kelelahan, bosan, atau mendapat rangsangan berlebihan. Sebagai contoh, hindari bepergian di waktu tidur siang atau pastikan si kecil sudah makan atau bawakan camilan favoritnya saat bepergian
  • Mengurangi frekuensi menentang pendapat si kecil, namun tetap menetapkan batasan yang pasti
  • Latih si kecil untuk bisa membuat keputusan sederhana, misalnya saat memilih menu makanan. Hal ini perlu diterapkan agar emosi anak lebih terkendali.

Setelah menyimak apa itu tantrum, gejala, sampai cara pencegahannya, orangtua diharapkan tidak lagi panik jika si kecil berada pada fase ini. Jika anak berusaha melukai dirinya sendiri atau orang lain ketika tantrum, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog klinis.

Baca juga: 7 Langkah Sederhana Mengatasi Tantrum pada Balita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau