KOMPAS.com - Siklus menstruasi yang tidak teratur memang sering membuat wanita bingung.
Pasalnya, hal ini membuat mereka sulit memperhitungkan masa subur dan kapan saatnya tamu bulanan datang.
Selain itu, menstruasi yang tidak teratur juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Apa saja bahaya siklus menstruasi yang tidak teratur? Hal tersebut akan diulas secara ringkas dalam artikel ini.
Baca juga: Waspada, Berat Badan Berlebih Bisa Mengganggu Siklus Menstruasi
Biasanya, siklus menstruasi seorang wanita terjadi kira-kira setiap 28 hari atau antara 21 hingga 35 hari, seperti yang dikutip dari Medical News Today.
Periode menstruasi atau datang bulan itu sendiri biasanya berlangsung antara empat hingga tujuh hari.
Bagi kebanyakan wanita, aliran menstruasi mereka berfluktuasi sepanjang periode ini berlangsung, tetapi polanya sebagian besar sama dari bulan ke bulan.
Baca juga: 10 Penyebab Menstruasi Tidak Lancar yang Perlu Wanita Ketahui
Namun, banyak juga wanita mengalami menstruasi tidak teratur yang tidak dapat diprediksi.
Siklus menstruasi wanita bisa dikatakan tidak teratur, jika mereka melewatkan periode menstruasi tanpa batas waktu.
Menstruasi yang terjadi lebih sering dari setiap 21 hari atau menstruasi yang lebih jarang dari setiap 35 hari juga bisa dikatakan tidak teratur.
Menstruasi yang tidak teratur juga sering disertai berbagai gejala, seperti pendarahan hebat atau ringan, kram perut, mual, atau muntah.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Menstruasi Tidak Lancar
Menstruasi yang tidak teratur biasanya tidak berbahaya. Namun jika dibiarkan berlarut-larut, tetap saja bisa memicu masalah kesehatan.
Melansir laman Medicine Net, berikut beberapa komplikasi akibat menstruasi yang tidak teratur:
Darah mengandung zat besi. Jika darah yang keluar saat datang bulan terlalu banyak dan sering, kita bisa kehilangan cukup banyak darah. Akibatnya, tubuh mengalami kekurangan zat besi.
Menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan oleh anovulasi, yaitu ketika tubuh tidak melepaskan sel telur.
Hal ini bisa membuat seorang wanita sulit untuk hamil.
Baca juga: 5 Obat Alami untuk Melancarakan Menstruasi Tidak Teratur
Ovulasi adalah sumber estrogen, yang membantu menjaga kekuatan tulang.
Jika seseorang sering tidak berovulasi, maka resiko terkena osteoporosis sangat tinggi karena berkurangnya estrogen.
Jika seseorang mengalami menstruasi tidak teratur dalam waktu lama tanpa pengobatan, hal ini dapat meningkatkan risiko hiperplasia endometrium.
Hiperplasia endometrium adalah kondisi di mana dinding rahim menebal, yang meningkatkan risiko kanker endometrium.
Untuk mencegah bahaya menstruasi tidak teratur, Anda perlu memperhatikan silus haid Anda.
Jika terdapat ciri-ciri menstruasi tidak teratur, Anda harus segera periksa ke dokter kandungan. Jangan tunda, jika menstruasi Anda terlewat lama atau berlangsung lebih panjang.
Baca juga: Mengapa Darah Menstruasi Menggumpal? Berikut Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.