KOMPAS.com - Sebagian ibu hamil mungkin tidak sadar saat terjadi keguguran. Namun, ada beberapa kondisi umum yang dirasakan ibu hamil saat keguguran.
Seperti diketahui, keguguran adalah berhentinya kehamilan sebelum embrio atau saat janin belum berkembang sepenihnya.
Keguguran biasanya terjadi saat usia kehamilan di bawah 20 minggu atau lima bulan.
Keguguran umumnya ditandai dengan nyeri atau kram perut, pendarahan, dan keluarnya gumpalan darah atau jaringan dari vagina.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal yang dirasakan saat keguguran.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Saat Mengalami Keguguran?
Dilansir dari PregnancyBirthBaby, berikut kondisi yang dirasakan saat keguguran menurut trimester.
Pada trimester pertama para ibu hamil mungkin merasa cemas saat mendapati flek darah di celana dalamnya. Akan tetapi, flek tersebut bukanlah tanda keguguran.
Biasanya flek disebabkan oleh implantasi akibat adanya perubahan hormonal.
Sedangkan pada wanita yang mengalami keguguran, biasanya terjadi pendarahan hebat melebihi saat siklus menstruasi.
Pendarahan deras akibat keguguran membuat ibu hamil perlu mengganti pembalutnya tiap 2 jam sekali.
Selain pendarahan, ibu hamil juga merasakan kram atau nyeri hebat di area perut, panggul, dan menjalar ke punggung.
Keguguran di trimester pertama juga sering ditandai dengan kondisi medis, seperti demam hingga 38 derajat celsius atau lebih.
Akibat pendarahan dan demam, keguguran membuat wanita tampak lemas, pusing, sempoyongan, dan ingin pingsan.
Selain itu, diare dan nyeri saat buang air besar juga umum diraskan saat keguguran di trimester pertama.
Baca juga: 10 Larangan untuk Ibu Hamil Agar Tidak Keguguran
Keguguran di trimester kedua atau usia kandungan di atas 12 minggu biasanya ditandai dengan sakit punggung ringan hingga berat, muncul lendir putih yang sedikit tampak merah muda.