Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Paparan BPA yang Banyak Ditemukan di Kemasan Plastik

Kompas.com - 19/10/2023, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa penggunaan plastik sehari-hari juga bisa membuat Anda terpapar BPA?

BPA terdapat dalam banyak plastik keras yang digunakan orang setiap hari, seperti botol minum, galon air, atau plastik wadah makanan.

Paparan BPA yang tinggi bisa menimbulkan efek samping seperti infertilitas dan masalah kesehatan lainnya.

Artikel ini akan mengula lebih lanjut tentang apa itu BPA agar Anda mempertimbangkan keamanan dari produk kemasan yang dapat memengaruhi kesehatan Anda. 

Baca juga: Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta Desak Media Beritakan Bahaya BPA di Industri AMDK

Apa itu BPA?

BPA adalah singkatan dari bisphenol A, bahan kimia industri yang telah digunakan untuk membuat plastik dan resin tertentu sejak 1950an.

Menurut informasi dari Mayo Clinic, BPA bisa ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi.

Plastik polikarbonat sering digunakan dalam wadah penyimpanan makanan dan minuman, seperti botol air. Bahan kimia ini juga dapat digunakan pada barang konsumsi lainnya.

Resin epoksi digunakan untuk melapisi bagian dalam produk logam, seperti kaleng makanan, tutup botol, dan saluran pasokan air.

Beberapa tambalan gigi dan komposit juga mungkin mengandung BPA.

Baca juga: KSP Dukung Pelabelan Kandungan BPA pada AMDK Dimasukkan dalam PP

Apa bahaya BPA untuk kesehatan?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, paparan BPA dosis tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Tanpa kita sadari, hampir semua hal dalam hidup kita menggunakan plastik, yang bisa saja mengandung BPA tinggi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang berbahan BPA.

Jika masuk ke tubuh, BPA bisa merusak kesehatan otak dan memicu kelenjar prostat pada janin, bayi, dan anak-anak.

Baca juga: Angka Kematian Akibat Kanker Payudara Tinggi, BPA Disebut Jadi Pemicu

Bahkan, Mayo Clinic menyebut bahwa BPA bisa memicu peningkatan tekanan darah, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Dalam jurnal Annals of Microbiology, ditemukan bahwa BPA memiliki aktivitas estrogenik yang bisa meniru peran estrogen setelah memasuki sistem tubuh.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau