Oleh karena itu, BPA dikategorikan sebagai senyawa pengganggu endokrin.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ reproduksi, kelenjar tiroid, dan jaringan otak pada tahap perkembangan, dan yang terbaru juga dikaitkan dengan perkembangan kanker pada manusia.
Baca juga: Benarkah Paparan BPA Bisa Sebabkan Autisme pada Anak?
Memang sangat sulit menghindari BPA karena sebagian besar aktivitas kita selalu melibatkan plastik.
Namun, Mayo Clinic menyebut bahwa kita bisa mengurangi paparan BPA dengan cara berikut:
Produsen semakin banyak menciptakan produk bebas BPA. Carilah produk berlabel bebas BPA.
Jika suatu produk tidak diberi label, perlu diingat bahwa beberapa, perhatikan kode daur ulangnya.
Plastik yang ditandai dengan kode daur ulang 3 atau 7 mungkin mengandung BPA.
Baca juga: Ini Alasan Ahli Ingin Air Minum Dalam Kemasan Diberi Label BPA
Jangan memasukkan wadah plastik ke dalam microwave atau mesin pencuci piring.
Sebab, panas dapat merusaknya seiring waktu dan memungkinkan BPA larut ke dalam makanan.
Jika bisa, pilihlah buah dan sayuran segar utuh yang tidak diolah dalam kemasan.
Gunakan wadah kaca, porselin atau baja tahan karat untuk makanan dan cairan panas daripada wadah plastik.
Baca juga: Mengenal BPA dalam Kemasan Plastik dan 5 Efek Buruknya untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.